Mohon tunggu...
Hety
Hety Mohon Tunggu... Ilustrator - Writer

Be Grateful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara Destinasi Hati

24 Desember 2019   23:13 Diperbarui: 27 Desember 2019   08:01 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: wikipedia.org)

Ambisi dalam diriku pernah begitu membara, kala usiaku menginjak 13 tahun. Cita-cita terukir tinggi di putihnya awan, dengan tinta yang sangat jelas terbaca. Setiap pagi menjelang, dengan keras aku membaca, aku ingin ke Jepang dan Korea Selatan. Tempat di mana oppa-oppa ganteng dan onnie-onnie cantik bersemayam. Tak pernah berkurang sedikitpun bahkan terus bertambah setiap detiknya.

Tapi jujur, jika sekarang aku ditanya ke mana destinasi luar negeri yang ku impikan? Selain untuk ibadah dan memperdalam ilmu agama? Kurasa tidak ada. Saat ini, mungkin bisa dikatakan diri ini sedang berada pada tahap menata ulang hidup sesuai dengan ke mana hati ini ingin pergi dan jiwa ini ingin kembali. Impian dan ambisi yang dahulu pernah begitu membara hilang. Aku telah memikirkan negara-negara yang indah dengan segala kemewahan dunianya, namun tidak ada satupun yang menarik hatiku. Aku hanya ingin datang ke 3 Masjid yang Allah spesialkan. Rincinya akan ku ceritakan lain waktu.

Namun, apabila dipaksa memilih, diri ini akan memilih negara di mana ambisi pernah begitu membara yaitu di negara Jepang dan Korea Selatan. Dahulu, impian sekedar impian, tak pernah diri ini memikirkan alasan yang rumit mengapa ingin pergi ke Korea Selatan dan Jepang. Alasanku hanya karena aku menyukai 2PM. 

2PM adalah boyband asal Korea Selatan yang terkenal dengan lagu "Hand's Up", 2PM berada di bawah naungan JYP Entertainment sebuah label musik besar dan sangat terkenal di Korea Selatan saat itu. Jika kalian tahu, dan pernah suka, sepertinya umur kita tak jauh berbeda. Namun, jika kalian tidak tahu kalian bisa ketik di mesin pencari setelah menyelesaikan membaca tulisanku ini.

Sejauh mana persiapanku mengejar mimpi ini? Dahulu waktu aku berusia 15 tahun aku banyak mencari informasi terkait beasiswa gratis ke luar negeri, utamanya ke negara Korea Selatan dan Jepang. Aku bahkan belajar membaca dan menulis hangeul (aksara Korea Selatan) dan kanji (aksara Jepang). Bahkan aku bisa beberapa percakapan sehari-hari dengan Bahasa Korea dan Jepang. Semuanya kupelajari sendiri, otodidak dengan aplikasi di android, seringnya nonton drama korea, hingga menyanyikan lagu anak-anak berbahasa Korea dan Jepang untuk lebih mudah mengingat dan memahami. 

Oh iya, untuk negara Jepang sendiri, alasanku sama kok karena 2PM dan beberapa boygroup/girlgroup Korea Selatan lainnya. Yap, mereka teramat sering menggelar konser di negara Jepang bahkan mereka memiliki album khusus berbahasa Jepang. Jelas saja, aku menginginkan dapat menonton konser dan bertemu dengan mereka. Selain itu, aku adalah penggemar AKB 48 dan Anime. Kalian pasti tahu, cewek-cewek cantik dari AKB 48 kan, juga anime-anime seperti Naruto, One Piece dan The Exorcist dan lainnya. 

Aku sempat ingin mendaftar ke SMA dengan tujuan utama belajar Bahasa Jepangnya doang loh, namun orangtua dan kakak tidak mengijinkan. Nilai sih tidak masalah, bahkan aku bisa memilih ke mana saja karena nilai UN-ku tinggi saat itu, rata-ratanya setiap mata pelajaran mendapatkan nilai 9 lebih. Namun, karena aku tak mau menentang keputusan orangtua akhirnya aku harus mengurungkan niat tersebut dan mengikuti ke mana kemauan orangtua dan kakak-kakakku.

Oh iya, belum kujabarkan alasan baruku mengapa ingin ke Korea Selatan dan Jepang. Kali ini pandanganku sudah mulai meluas, tak melulu soal oppa-oppa ganteng dan anime. Alasannya adalah karena besarnya pengaruh kedua negara tersebut. Pengaruh? Yap, pengaruh yang diberikan kedua negara ini kepada Indonesia sungguh teramat besar. Korea Selatan dengan budaya k-wave nya menghantam anak muda Indonesia. Kalian pasti merasakannya bukan? Bagaimana saat ini korea dan jepang menjadi pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan anak muda di Indonesia. Mulai dari hiburan, makanan, hingga lifestyle. Bahkan aku salah satu yang ikut terbawa arus menyukai Hallyu selama tujuh tahun lamanya. Sungguh waktu yang teramat lama ya, dan sungguh pengaruhnya dalam hidupku sangat besar. 

Tentunya, tren yang diciptakan ini (Hallyu) akan berdampak sangat baik pada perekonomian negara tersebut. Apapun yang diiklankan seakan menarik dan sangat dipandang berkualitas. Sedangkan untuk negara Jepang, aku kagum dengan segala kedisiplinan masyarakatnya. Dengan konsep-konsep baru mereka mampu menciptakan sebuah tren gaya hidup modern bahkan diadopsi hingga ke luar negeri. Contohnya adalah konsep Kaizen dan KonMari yang sangat populer di banyak negara. Orang-orang Jepang juga tidak diragukan lagi, mereka mampu membuktikan kepada dunia bahwa mereka bisa menguasai perekonomian.

Selanjutnya, wisata di Korea Selatan dan Jepang sungguh menarik wisatawan. Terutama di Korea Selatan, bagi para pecinta drama korea tak lengkap rasanya bila para pecinta drama korea ini ke Korea tanpa mengunjungi wisata-wisata yang ada dalam drama. Di Korea terdapat pulau yang sangat dikenal oleh para penggemar drama korea karena sering digunakan sebagai tempat syuting. Dengan branding yang mewah dan indah oleh para pelaku industri kreatif di sana, wisata di sana mampu menarik jutaan wisatawan asing. Pulau tersebut adalah Pulau Jeju, kalian pasti tidak asing dengan nama pulau ini kan? Benar sekali, kalau tidak salah nih pulau ini ada di banyak drama yang diperankan oleh Lee Min Ho. Siapa sih yang gak kenal dengan Lee Min Ho? Aktor yang beberapa waktu lalu sempat berlibur ke Bali. Nah, jika diibaratkan di Indonesia mungkin pulau ini sama istimewanya dengan Pulau Bali. Wisatawan luar yang belum mengunjungi Bali dirasa kurang lengkap liburannya kan, sama nih jika kalia ke Korea Selatan,  Pulau Jeju salah satu wisata yang pantang dilewatkan. Selain itu masih ada wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di sana. Jika kamu sudah punya pasangan pas banget kalau kamu berlibur ke sini. Kemana? Yak, betul kemana lagi kalua bukan ke Namsan Tower. Selain dapat menikmati pemandangan Korea yang indah dari bukit, kalian bisa sekalian mengunci hati pasangan kalian di sini loh. Hehehe bukan pasangannya yang dikunci terus ditinggal pulang yaa. Tapi, di sini ada sebuah tempat bernamakan Love Lock yang dipercaya sih bakal langgeng kalau nulis nama di sini dan kalian kunci deh hati pasangan kalian dengan gemboknya. Hehehe, tapi jangan percaya beginian ya, takutnya malah dosa loh.

Nah kalau di Jepang, tempat yang terkenal di sana adalah Disneyland. Tentunya Tokyo Disneyland adalah tempat yang wajib dikunjungi jika ke Jepang terlebih jika anda liburan bersama anak. Sayang banget kalau kamu ke Jepang tapi kamu gak mampir ke sini. Selain itu ada juga wisata yang cukup menarik yaitu Mercusuar Sunosaki yang pernah dipakai untuk syuting AKB 48 - Aitakata dan Kuchibiru Ni Be My Baby. Mercusuar ini merupakan salah satu mercusuar terbesar di Jepang dengan tinggi 15 meter. Penggemar AKB 48 pasti tau deh tempat ini.

Selain perekonomian dan wisata Korea Selatan juga Jepang yang sangat mengagumkan, orang-orang Korea dan Jepang benar-benar dididik untuk mampu bekerja cerdas dan bekerja keras hingga menjadikan perekonomian mereka sangat mengagumkan. Jika mau, Indonesia sebenarnya bisa loh meniru Jepang dan Korea tentunya dengan penyesuaian di banyak sisi agar tak melenceng dari budaya Indonesia yang menjunjung Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Bisnis yang saya soroti dari dua negara ini adalah bisnis makanan. Kedua negara ini sangat baik dalam mengemas makanan tradisionalnya menjadi makanan yang dikenal di negara-negara di seluruh dunia. Kimchi, Samyang, Bulgogi, Tteoppoki, Kimbab, Ramen, Sushi menjadi makanan yang sangat diincar di kedua negara tersebut. Bagaimana Jepang dan Korea dapat memperkenalkan budaya lokal mereka kepada wisatawan adalah hal yang sangat bagus jika kita tiru. Tak banyak kan makanan Indonesia yang dikenal di negara asing. 

Dengan meniru strategi yang mereka lakukan, kita mungkin saja dapat memperkenalkan makanan tradisonal kita seperti bagaimana kedua negara ini melakukannya. Bisnis yang perkembangannya sangat baik salah satunya adalah street food. Street Food di Korea maupun Jepang sangat pesat perkembangannya bahkan menjadi destinasi utama selain wisata alam.

Di Jepang mereka menerapkan prinsip Kaizen dan KonMari. Kaizen diperkenalkan kepadaku 5 bulan terakhir oleh Dosenku bernama Bapak Adhi Prakosa yang mengampu mata kuliah Perdagangan Internasional. Sebelum itu, diri ini sudah sempat sangat tertarik dengan konsep minimalis yang diperkenalkan oleh Marie Kondo seseorang yang memperkenalkan metode KonMari yaitu sebuah konsep hidup yang rapi dan minimalis. Konsep ini menyarankan kita untuk membuang hal-hal yang tidak diperlukan dan hanya memelihara barang yang memberikan kebahagiaan pada pemiliknya.  Bahkan selama 9 bulan ini saya sudah menerapkan dan merasakan perubahannya. Menurut saya, kedua konsep ini sangat menarik dan sangat bagus jika diterapkan di Indonesia terutama untuk para pebisnis. Konsep ini banyak diadopsi oleh orang-orang luar negeri lho, bahkan serial KonMari ditayangkan juga di NetFlix. Tentunya mereka tertarik karena perubahan yang dihasilkan oleh kedua metode ini sangat bagus. Singkatnya kedua konsep ini yaitu KAIZEN dan KONMARI mengubah kita untuk lebih selektif dalam memilih hal yang akan berpengaruh dalam kehidupan dan kebahagiaan kita dan prinsip di mana dengan langkah kecil yang kosisten akan menghasilkan perubahan yang luar biasa.

Sedangkan di Korea, yang harus kita tiru adalah bagaimana totalitas mereka dalam berusaha. Sejak kecil, anak-anak di Korea Selatan sudah sangat disiplin juga pekerja keras. Seperti para idol yang dibentuk bertahun-tahun dengan training di sebuah label hingga mereka benar-benar siap. Trainee dilatih hingga benar-benar matang, dari segala aspek bahkan mereka dituntut untuk menjadi seseorang yang multi-talenta. Untuk itu, kita orang Indonesia sangat bisa meniru kegigihan mereka dalam meraih kesuksesan. Tentunya kita bisa sukses seperti mereka dengan menerapkan bagaimana mereka menerapkan strategi-strategi tersebut. Jangan lupa ya, mereka juga punya kelemahan yang harus kita hindari. 

Mengenai iman, banyak sekali yang mampu bekerja keras dan sukses namun memilih mengakhiri hidupnya karena terlalu stress. Jadi, walaupun baik mengadopsi kebiasaan mereka, jangan pula kita lupa kita harus mempertahankan kebiasaan kita yang dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa ya.

Untuk impianku mengunjungi negara-negara ini, mungkin akan ku wujudkan secepatnya. Setelah mengunjungi 3 masjid special Allah ya, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa. InsyaAllah 5 tahun lagi bersama anak dan suami tercinta. Impianku bukan hanya berwisata namun juga ingin memperkenalkan bisnis yang sedang saya kembangkan saat ini. Memperkenalkan bisnis kepada masyarakat minoritas (muslim) di negara Sakura dan Negara Gingseng tersebut. Tentunya aku juga ingin mengunjungi wisata-wisata yang telah kusebutkan tadi dan juga bertemu dengan banyak orang baru, terutama berbagi pengalaman dengan Muslim di sana. Doain ya kawan-kawan semuanya, semoga impian saya ini bisa terwujud secepatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun