Mohon tunggu...
Hety
Hety Mohon Tunggu... Ilustrator - Writer

Be Grateful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara Destinasi Hati

24 Desember 2019   23:13 Diperbarui: 27 Desember 2019   08:01 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: wikipedia.org)

Selain perekonomian dan wisata Korea Selatan juga Jepang yang sangat mengagumkan, orang-orang Korea dan Jepang benar-benar dididik untuk mampu bekerja cerdas dan bekerja keras hingga menjadikan perekonomian mereka sangat mengagumkan. Jika mau, Indonesia sebenarnya bisa loh meniru Jepang dan Korea tentunya dengan penyesuaian di banyak sisi agar tak melenceng dari budaya Indonesia yang menjunjung Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Bisnis yang saya soroti dari dua negara ini adalah bisnis makanan. Kedua negara ini sangat baik dalam mengemas makanan tradisionalnya menjadi makanan yang dikenal di negara-negara di seluruh dunia. Kimchi, Samyang, Bulgogi, Tteoppoki, Kimbab, Ramen, Sushi menjadi makanan yang sangat diincar di kedua negara tersebut. Bagaimana Jepang dan Korea dapat memperkenalkan budaya lokal mereka kepada wisatawan adalah hal yang sangat bagus jika kita tiru. Tak banyak kan makanan Indonesia yang dikenal di negara asing. 

Dengan meniru strategi yang mereka lakukan, kita mungkin saja dapat memperkenalkan makanan tradisonal kita seperti bagaimana kedua negara ini melakukannya. Bisnis yang perkembangannya sangat baik salah satunya adalah street food. Street Food di Korea maupun Jepang sangat pesat perkembangannya bahkan menjadi destinasi utama selain wisata alam.

Di Jepang mereka menerapkan prinsip Kaizen dan KonMari. Kaizen diperkenalkan kepadaku 5 bulan terakhir oleh Dosenku bernama Bapak Adhi Prakosa yang mengampu mata kuliah Perdagangan Internasional. Sebelum itu, diri ini sudah sempat sangat tertarik dengan konsep minimalis yang diperkenalkan oleh Marie Kondo seseorang yang memperkenalkan metode KonMari yaitu sebuah konsep hidup yang rapi dan minimalis. Konsep ini menyarankan kita untuk membuang hal-hal yang tidak diperlukan dan hanya memelihara barang yang memberikan kebahagiaan pada pemiliknya.  Bahkan selama 9 bulan ini saya sudah menerapkan dan merasakan perubahannya. Menurut saya, kedua konsep ini sangat menarik dan sangat bagus jika diterapkan di Indonesia terutama untuk para pebisnis. Konsep ini banyak diadopsi oleh orang-orang luar negeri lho, bahkan serial KonMari ditayangkan juga di NetFlix. Tentunya mereka tertarik karena perubahan yang dihasilkan oleh kedua metode ini sangat bagus. Singkatnya kedua konsep ini yaitu KAIZEN dan KONMARI mengubah kita untuk lebih selektif dalam memilih hal yang akan berpengaruh dalam kehidupan dan kebahagiaan kita dan prinsip di mana dengan langkah kecil yang kosisten akan menghasilkan perubahan yang luar biasa.

Sedangkan di Korea, yang harus kita tiru adalah bagaimana totalitas mereka dalam berusaha. Sejak kecil, anak-anak di Korea Selatan sudah sangat disiplin juga pekerja keras. Seperti para idol yang dibentuk bertahun-tahun dengan training di sebuah label hingga mereka benar-benar siap. Trainee dilatih hingga benar-benar matang, dari segala aspek bahkan mereka dituntut untuk menjadi seseorang yang multi-talenta. Untuk itu, kita orang Indonesia sangat bisa meniru kegigihan mereka dalam meraih kesuksesan. Tentunya kita bisa sukses seperti mereka dengan menerapkan bagaimana mereka menerapkan strategi-strategi tersebut. Jangan lupa ya, mereka juga punya kelemahan yang harus kita hindari. 

Mengenai iman, banyak sekali yang mampu bekerja keras dan sukses namun memilih mengakhiri hidupnya karena terlalu stress. Jadi, walaupun baik mengadopsi kebiasaan mereka, jangan pula kita lupa kita harus mempertahankan kebiasaan kita yang dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa ya.

Untuk impianku mengunjungi negara-negara ini, mungkin akan ku wujudkan secepatnya. Setelah mengunjungi 3 masjid special Allah ya, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa. InsyaAllah 5 tahun lagi bersama anak dan suami tercinta. Impianku bukan hanya berwisata namun juga ingin memperkenalkan bisnis yang sedang saya kembangkan saat ini. Memperkenalkan bisnis kepada masyarakat minoritas (muslim) di negara Sakura dan Negara Gingseng tersebut. Tentunya aku juga ingin mengunjungi wisata-wisata yang telah kusebutkan tadi dan juga bertemu dengan banyak orang baru, terutama berbagi pengalaman dengan Muslim di sana. Doain ya kawan-kawan semuanya, semoga impian saya ini bisa terwujud secepatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun