"Jika kalian tak punya waktu untuk membaca, kalian tidak punya waktu (alat) untuk menulis. Sesimpel itu. -Stephen King-
Menulis salah satu keterampilan yang sudah banyak digeluti oleh banyak orang. Tidak hanya oleh pelajar atau bidang tertentu. Tapi, keterampilan menulis ini sudah menjadi profesi umum yang bisa ditekuni banyak orang. Siapa saja bisa menulis, asal punya kemauan.
Nah, salah satu rumus seorang yang ingin menekuni keterampilan ini adalah dengan rajin membaca. Seperti yang dikatakan oleh enulis ternama Stephen King yang telah saya tulis pada awal tulisan ini.
Menulis tanpa membaca is nothing. Jika kita mau menekuni dunia kepenulisan kita juga harus haus akan bacaan. Karena, dari membaca akan lahir ide-ide cemerlang, dari membaca akan tumbuh motivasi baru, dengan membaca akan terus membuka cakrawala dan cara pandang kita terhadap sesuatu.
Begitu pentingnya membaca sehingga ulama besar kita Haji Abdul Malik Karim Abdullah atau yang kita kenal sebagai HAMKA. Beliau juga seorang yang suka sekali membaca. Kegemarannya membaca buku lah yang membuat beliau menjadi seorang pujangga.
Kita bisa belajar dari giatnya membaca. untuk membaca sebuah buku Hamka harus menyewa sebuah buku di penyewaan buku Bibliotek Zainaro milik Zainuddin Labai El-Junusy. Setiap buku bisa disewa dengan uang lima sen untuk dibaca dua hari.
Nah, zaman sekarang buku bisa didapatkan dengan lebih mudah. Baik lewat online maupun offline. Toko buku berjejer di setiap kota, bahkan ada perpustakaan tempat kita bisa membaca gratis.
Pada zaman modern dengan alat teknologi yang semakin canggih ini kita pun semakin dimudahkan dalam segala hal. Begitu juga dalam hal mencari bacaan.
Dari ponsel pintar, kita bisa dengan santai membaca menggunakan aplikasi yang sudah tersedia buku-buku gratis untuk dibaca.
Ipusnas
