Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan dan Penyerapan Nilai Etis Moral

28 Maret 2024   19:14 Diperbarui: 28 Maret 2024   19:16 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jawapos.com/hijrah-ramadan/01381494/astronom-arab-saudi-sebut-ramadan-terjadi-dua-kali-pada-2030

Pada minggu ini kita merayakan dua peristiwa besar dari dua keyakinan berbeda. Pertama umat muslim akan memperingati Nuzulul Quran  pada 17 Ramadhan. Lalu umat Katolik dan Protestan memperingati dua hari besar sekaligus pada minggu ini yaitu Jumat agung pada hari Jumat dan hari Paskah pada Minggu.

Bagi kita mungkin biasa. Namun bagi yang mau mendalami makna dari kebersamaan peringatan itu adalah, bahwa kita hidup di Tengah masyarakat yang majemuk dan besar. Oleh takdir dan rasa sosial, kita harus menghormati satu sama lain. Jika tidak kita akan seperti alien.

Kita tahu bersama bahwa umat Muslim  memperingati Nuzulul Qur'an pada 17 Ramadhan. Nuzulul Qur'an harus menjadi momentum untuk meneguhkan Al-Quran sebagai pedoman dan panduan etis-moral. Panduan etis moral ini penting bagi semua pihak dan dasar untuk berfikir dan bertindak dengan mempertimbangkan pihak lain.

Di antara pedoman yang diajarkan Qur'an adalah perintah untuk saling menghormati dan menjaga kerukunan, seperti yang di antaranya disinggung dalam QS. Al-Hujurat: 13, QS. QS. Mumtahinah: 8, dan QS. Al-Maidah: 8. Pada masa nabi Muhammad SAW, saling menghormati dan menjaga kerukunan adalah hal yang sangat dijaga oleh nabi setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Jika di Makkah, orang berbuat sekehendak hati dan jahat karena mereka saling berbeda, namun di Madinah, itu berbeda. Di Madinah, orang harus menghargai ketentuan dan norma yang sudah ditetapkan oleh sang Nabi, meski mereka  dari kaum berbeda dan muslim. Dengan begitu, mereka bisa berdampingan dengan baik dan rukun.

Sementara bagi umat Kristiani, baik Katolik dan Protestan. Pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya pengampunan dan rekonsiliasi nasional dapat diperoleh melalui refleksi spiritual selama perayaan Jumat Agung. Juymat agung bisa dikatakan adalah karya Yesus paling agung untuk pengikutnya.

Perayaan Jumat Agung mengingatkan kita akan pentingnya mengedepankan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan persatuan. Melalui kisah penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus, umat diingatkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kemampuan untuk mengasihi. Dalam konteks nasional, ini mengajarkan kita untuk mengasihi satu sama lain, bahkan kepada mereka yang berbeda pandangan politik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun