Mohon tunggu...
Hestri Parahest
Hestri Parahest Mohon Tunggu... hobi menulis

coretan si miskin diksi dan intuisi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cabuk Wijen Wonogiri : Kian Langka dan Terpinggirkan

13 September 2025   18:45 Diperbarui: 13 September 2025   18:45 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cabuk Wijen Wonogiri (Sumber : dokumentasi pribadi)

Cabuk wijen versi asli memang kurang populer bagi sebagian orang. Tampilannya perlu dipermak supaya lebih menarik dan menggugah selera. Ide mengolah cabuk wijen menjadi berbagai varian, seperti varian rasa (manis, asin, kemangi, kecombrang), varian isi tambahan (daging sapi, daging ayam, daging kambing, teri, cumi), varian tingkat kepedasan (tidak pedas, pedas sedang, sangat pedas), bisa menjadi langkah inovatif untuk membuat kuliner langka ini lebih dilirik. Apalagi ditambah dengan kemasan yang lebih modern, menarik, higienis, dan praktis, serta cocok untuk oleh-oleh.

Kolaborasi dengan dapur usaha kuliner dapat mengkreasikan cabuk wijen menjadi sebuah dish atau hidangan baru yang lebih berkelas serta lebih kekinian bagi generasi muda. Seperti halnya mengolah cabuk wijen menjadi dressing sauce atau topping sebuah hidangan. Inovasi ini dapat membuka pasar baru dan memperkenalkan cabuk wijen kepada lebih banyak orang. Membuka restoran atau kafe tematik yang khusus mengangkat tema kuliner tradisional Wonogiri, juga bukan merupakan sebuah konsep yang buruk. Cabuk wijen dengan berbagai kreasi olahan dapat menjadi salah satu menu andalan, yang dapat menarik pecinta kuliner dan wisatawan yang ingin mencoba masakan khas daerah. Tentu saja penggunaan media sosial sebagai alat promosi perlu dimaksimalkan. Melalui vlog kuliner, video tutorial, dan konten kreatif lainnya yang menampilkan cabuk wijen Wonogiri, perhatian dan minat masyarakat terhadap kuliner ini dapat dibentuk dan ditingkatkan.

Dari jendela pariwisata, gerakan pelestarian cabuk wijen dapat dilakukan dengan membangun eduwisata cabuk wijen di Wonogiri. Eduwisata menghadirkan wisata edukasi tentang pembuatan cabuk wijen, guna memperkenalkan cabuk wijen Wonogiri kepada wisatawan dengan berbagai variasi olahannya. Eduwisata cabuk wijen dapat memuat berbagai kegiatan, seperti tour produksi, kelas memasak, wijen farming, outbond, tour kebun wijen, pengenalan makanan dengan bahan cabuk wijen, dan masih banyak lagi. Sementara alternatif pelestarian dari sisi budaya juga dapat dilakukan dengan mengintegrasikan cabuk wijen dalam setiap acara budaya atau festival kuliner yang diadakan di Wonogiri. Dengan begitu, cabuk wijen akan selalu hadir dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas Wonogiri.

Masa depan cabuk wijen Wonogiri yang kian langka berada di tangan kita. Kuliner warisan budaya ini harus tetap hidup, berkembang, dan dinikmati oleh generasi mendatang sebagai bagian dari identitas bangsa. Sinergi positif dengan semua pihak adalah kunci utama agar cabuk wijen Wonogiri dapat berkembang menjadi aset budaya dan ekonomi yang membanggakan. Semoga bermanfaat, dan semoga menginspirasi.

(Referensi : youtube.com/@7Adventures ; Cabuk Wijen, Si Pepes Hitam dari Wonogiri, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141202123402-262-15220/cabuk-wijen-si-pepes-hitam-dari-wonogiri) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun