Yang terpenting yang perlu kamu ingat, kamu tetap harus mempertimbangkan prospek kerja kedepannya dan jurusan yang memang kamu minati dan sukai supaya kamu kedepannya tidak merasa salah jurusan.
2. Memilih untuk Gap Year
Apabila kamu dinyatakan tidak di terima dalam Jalur SBMPTN dan tidak ingin mendaftar melalui jalur seleksi Mandiri, alternatif lain yang dapat kamu ambil adalah memilih untuk gap year, mendaftar perguruan tinggi di tahun berikutnya. ‘Gap’ dapat di artikan sebagai adanya jeda di antara pendidikan menengah Atas ke pendidikan lanjut atau Perguruan Tinggi. Sedangkan ‘year’ di sini berarti tahun karena penerimaan mahasiswa baru biasanya dilakukan hanya setahun sekali sehingga orang yang menunda kuliah baru bisa mendaftar di tahun berikutnya.
Kamu tak perlu khawatir, apabila memilih untuk gap year karena gap year sendiri tentu juga memiliki sisi positif, seperti memiliki kesempatan belajar SBMPTN yang lebih banyak. Selama masa jeda antara lulus SMA dan kuliah, kamu bisa memanfaatkan waktumu untuk belajar baik secara mandiri atau mengikuti bimbingan belajar. Apabila kamu ingin belajar secara mandiri, kamu bisa belajar menggunakan buku-buku SBMPTN. Kamu bisa  belajar lebih banyak materi yang diujikan dalam SBMPTN sehingga kamu bisa lebih yakin untuk menjawab soal-soal yang diujikan. Selain belajar secara mandiri, kamu juga bisa mengikuti bimbingan belajar khusus untuk gap year untuk membantumu lebih memahami materi. Mengikuti bimbel akan lebih berguna karena kamu akan dibimbing oleh para pengajar yang lebih berpengalaman sehingga tingkat pemahaman kamu pun akan meningkat.
Kesempatan untuk belajar yang lebih ini tentunya berguna jika kamu memilih jurusan kuliah dengan jurusan yang daya saingnya tergolong tinggi atau Ketat Misalnya seperti Saintek, berdasarkan nilai-nilai yang beredar, untuk bisa lolos di jurusan yang ada di Saintek ini kamu perlu mendapatkan nilai yang tinggi.