Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Asean Matters: Masa Depan Kendaraan Listrik di ASEAN

31 Mei 2023   21:37 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:58 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan mengimplementasikan solusi-solusi tersebut, diharapkan adopsi kendaraan listrik di wilayah ASEAN dapat berjalan dengan baik. Insentif pajak bagi produsen dan pengguna kendaraan listrik akan mendorong pertumbuhan industri, sementara pembebasan pajak kendaraan dan tarif khusus untuk pengisian daya EV akan mempercepat adopsi kendaraan listrik di masyarakat.

Waktu pengisian dan kesiapan infrastruktur pengisian daya

Waktu pengisian dilihat sebagai tantangan besar bagi konsumen EV. Responden dalam survei penelitian Jamaludin dkk (2021) mengharapkan kendaraan listrik dapat mengisi daya baterainya dengan cara yang nyaman dan tanpa membuang waktu mereka. Hal ini dipandang logis karena pengisian daya yang lama menjadi salah satu hambatan dalam pengadopsian EV di negara-negara ASEAN.


Dok Pribadi
Dok Pribadi

Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen di negara-negara ASEAN lebih memilih fasilitas pengisian disediakan di tempat kerja (workplace) mereka terlebih dahulu, diikuti oleh rumah (Home), stasiun pengisian publik (Public Charging Station), dan area parkir mal (Shopping Mall Parking Area). 

Dari pola ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat negara ASEAN  memilih area dimana mereka menghabiskan waktu terbanyak. Waktu yang lebih lama dihabiskan di satu area akan memungkinkan pengisian yang lebih lama tanpa terputus. Aksesibilitas dan interoperabilitas infrastruktur pengisian daya menjadi sumber kekhawatiran utama bukan hanya bagi konsumen EV, tetapi juga pemerintah dan utilitas publik.

Untuk meningkatkan pengembalian investasi pembangunan Infrastruktur EV di negara-negara ASEAN, pengembangan strategi ekonomi ASEAN harus mempertimbangkan implementasi prioritas lokasi pengisian daya yang dioptimalkan berdasarkan permintaan, dan memperkenalkan solusi digital (misalnya aplikasi untuk memantau persentase pengisian daya saat konsumen jauh dari mobil mereka) untuk kenyamanan konsumen. Inisiatif ini telah diperkenalkan oleh General Motors melalui aplikasi Ultium Charge 360 mereka yang akan memungkinkan pengemudi mengakses informasi baterai EV, menemukan stasiun pengisian yang tersedia sepanjang rute, dan menyediakan fitur plug in dan pay. Menurut Ramer (2021), CEO EV Connect, transisi digital ini dapat meningkatkan transparansi data, meningkatkan profitabilitas bisnis pengisian daya EV (ROI yang lebih baik), meningkatkan strategi, dan pada saat yang sama menjaga kepuasan pengemudi.

Jarak tempuh

Temuan lain dalam survei Jamaludin dkk (2021) menyoroti jarak tempuh yang lebih pendek antara EV dengan mobil Konvensional. Kendala jarak menjadi salah satu kekhawatiran utama yang menghambat adopsi EV di negara-negara ASEAN. Kondisi ini memicu rasa takut terjebak di jalan yang menambah waktu, ketidaknyamanan, dan stres dalam perjalanan. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan kurangnya infrastruktur pengisian daya dan menyebabkan hambatan lebih lanjut terhadap adopsi EV.

Oleh karena itu penelitian tentang daya tahan dan waktu charging  baterai kendaraan EV menjadi hal yang wajib diteliti sebelum implementasi EV secara massal di negara-negara ASEAN. Jika kendala jarak tempuh sudah terselesaikan, adopsi kendaraan EV di negara-negara ASEAN menjadi lebih mudah untuk diterima dan dikembangkan.

Dari tanggapan survei, jelas terlihat bahwa negara-negara ASEAN menerima ide untuk beralih ke kendaraan listrik. Survei ini berfokus pada bagaimana tindakan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman dapat mempengaruhi adopsi kendaraan listrik. 

Pendidikan dan insentif juga menjadi kunci dalam memperluas pasar EV; pembuat kebijakan dan produsen dapat fokus pada mendidik konsumen terlebih dahulu dengan mempromosikan manfaat EV untuk mengatasi miskonsepsi di kalangan publik, dan pada saat yang sama, merancang strategi untuk mendorong transisi ke EV seperti implementasi infrastruktur, insentif keuangan, dan non-keuangan. EV adalah masa depan, dan teknologinya sedang berkembang dengan cepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun