Mohon tunggu...
Hesti Ari Wardani
Hesti Ari Wardani Mohon Tunggu... Pustakawan di Universitas Nasional dan mahasiswa Magister Sains Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya

Menyukai kajian transformasi digital, humaniora, dan literasi informasi. Tertarik menulis isu-isu seputar peran pustakawan, inovasi perpustakaan, dan pelestarian budaya melalui teknologi. Penyuka museum, arsip, dan galeri digital.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

RUANG BACA SEGITIGA DAN TRANSFORMASI LITERASI VISUAL DI PERPUSTAKAAN : Literasi Nggak Harus Kaku!

2 Juli 2025   13:15 Diperbarui: 4 Juli 2025   11:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Baca Segitiga Cyber Library UNAS (Sumber: Penulis)

Siapa bilang perpustakaan itu kaku, kuno dan hanya tempat membaca? Di era digital saat ini, perpustakaan justru bisa menjadi ruang paling kreatif dan hidup di kampus, asal di dengan baik.  Perpustakaan selalu punya tempat khusus dalam dunia pendidikan. Tapi zaman sudah berubah dan kita membaca pun ikut bergeser. Kini, literasi tak lagi hanya soal membaca teks Panjang dibalik meja kayu. Literasi juga bisa hadir lewat ruang yang nyaman, desain yang estetik dan interaksi yang lebih manusiawi. Salah satu contoh menarik adalah ruang baca segitiga di Cyber Library Universitas Nasional (UNAS). Ruang ini bukan hanya tempat duduk dan membaca, tapi symbol dari transformasi car akita mengalami pengetahuan.

Dengan desain lantai yang inik dan pencahayaan yang alami, ruang baca segitiga menawarkan suasana yang sangat berbeda dari ruang baca konvensional. Duduk lesehan dengan bantal-bantal empuk, memilih sudut sendiri dan membaca dengan santai, pengalaman ini mengubah persepsi mahasiswa terhadap perpustakaan. Segitiga sendiri bisa dimaknai sebagai bentuk yang menghubungkan tiga titik yaitu pengguna, informasi dan ruang. Di ruang ini, literasi tak lagi terasa seperti tugas, melainkan kegiatan yang menyenangkan dan personal.

Tidak heran jika @unaslibrary, akun resmi Cyber Library UNAS di Instagram dan TikTok, sering menampilkan sudut segitiga ini dalam berbagai unggahan. Estetika visualnya kuat, namun lebih dari itu, ia menyampaikan pesan penting “Literasi nggak harus kaku”. Dengan menyentuh sisi visual dan emosional, ruang in jadi bahan konten yang ideal tidak hanya promosi, tetapi juga untuk mendorong mahasiswa agar merasa dekat dengan dunia baca dan Pustaka.

Ruang baca segitiga tidak berdiri sendiri. Ia menjadi bagian dari ekosistem perpustakaan yang mendukung pengalaman belajar multisensori. Apalagi dengan adanya ruang Audio Visual yang digunakan untuk nonton bareng tiap hari kamis, dari film documenter hingga video inspiratif. Ruang-ruang ini memperkaya makna literasi dari teks ke gambar ke suara dan Kembali ke refleksi pribadi.  Bayangkan jika pustakawan mulai membuat konten review buku dari ruang segitiga, atau sesi diskusi film ringan direkam lalu diunggah ke Instagram perpustakaan bukan lagi tempat pasif, tapi aktif membentuk budaya belajar yang menyenangkan.

Kita hidup du Tengah masyarakat visual. Anak-anak muda lebih peka terhadap bentuk, warna dan suasana. Maka perpustakaan perlu menjawan itu bukan dengan larangan, tapi dengan pengalaman. Ruang baca segitiga adalah jawabannya, sederhana, fungsional tapi kaya makna. Penulis percaya bahwa ruang seperti ini bisa mengubah cara mahasiswa mencintai buku, ilmu dan bahkan perpustakaan itu sendiri dan jika desai ruang bisa mengubah perilaku, maka ini adalah investasi besar ntuk masa depan literasi di Indonesia.

Mari kita akui, literasi memang penting, tapi tidak harus selalu kaku dan serius. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah ruang yang nyaman, pustakawan yang ramah dan fasilitas yang menarik. Dari situlah semua bisa dimulai, percakapan, ketertarikan dna akhirnya kecintaan pada pengetahuan.

Cyber Library UNAS telah menunjukkan bahwa inovasi tidak harus mahal, yang penting punya makna. Kini giliran kita untuk menyebarkan semangat bahwa membaca bisa jadi pengalaman yang menyenangkan. Karena ya! LITERASI NGGAK HARUS KAKU!

(Hesti Ari Wardani/Librarian)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun