Malam selalu menyimpan misteri yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Sebagian orang menyimpulkan bahwa, gerbang gaib sedang terbuka lebar saat gelap menguasai hampir seantero bumi. Kekacauan mungkin terjadi pada berbagai orang yang masih berpesta di luar sana, namun tak sedikit jua yang merasa takut dan sepi sehabis duka.Â
***
Beberapa tahun lalu, ayah sahabatku meninggal. Yang masih merupakan kerabat dekatku juga. Tepat saat aku masih duduk di bangkus kelas 12. Ia meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Entah kenapa, aura yang daripadanya terasa sedikit berbeda. Memang, orang mati atau rumah duka selalu meninggalkan jejak mistis bagi separuh orang yang katanya peka dengan dunia tak kasat mata.Â
Sama halnya denganku.Â
Ketakutan akan melihat jasad yang terbaring kaku, pucat seluruh tubuh. Apalagi dalam beberapa keadaan ada darah mengalir dari sebagian jasad itu. Bisa jadi itu sebuah pembengkakan dari daging yang membusuk kemudian pecah dan hancur. Entah karena kondisi orangnya yang mengalami sakit semasa hidup, atau bahkan pengaruh dari bagaimana cara kematiannya.Â
Sahabat ayahku terbilang cukup humoris, suka bercanda namun pembawaannya cukup kasar. Aku lebih baik melihatnya tersenyum bak penari jaipong daripada melihat wajahnya masam dengan tatapan tajam.Â
Kulitnya yang sawo matang semakin menjadikannya sebagai orang yang sangat menakutkan bagiku pribadi. Apalagi cara ajal menjemputnya yang terbilang cukup mengerikan.Â
Diam-diam, beliau yang bisa disebut paman Rudy ini memendam segala bebannya seorang diri. Tanpa diketahui oleh banyak orang, ternyata pikirannya dipenuhi oleh berbagai masalah.Â
Paman Rudy merupakan seorang pengusaha pakan ternak. Usahanya cukup maju, dan tidak masalah apa-apa menurutku dan juga dari pandangan orang lain.Â