" Hanya ikan mati yang mengikuti arus ".Â
Ungkapan kata bijak dari seorang Derek Sivers ini menjadi refleksi dan kontemplasi bagi setiap orang atas apa dan bagaimana dia menjalani perannya dalam lingkaran kehidupan dimana manusia itu ada.Â
Secara general, ungkapan di atas dapat kita maknai bahwa ketika ikan itu mati maka akan mengikuti arus, dan sebaliknya ketika ikan itu hidup mungkin dia akan melawan arus tergantung kepada hal-hal yang membawa kebaikan kepada dirinya.Â
Ungkapan ini memiliki relevansi dengan sifat dasar manusia yang sangat mudah untuk ikut arus terhadap sesuatu hal yang secara sadar dia mengetahui bahwa apa yang diikuti untuk dilakukannya karena terpengaruh orang lain akan membawa konsekuensi yang buruk atau tidak baik bagi dirinya.
Namun kesadaran akan konsekuensi buruk itu tidak cukup untuk membentengi seseorang untuk tidak mudah terjatuh dalam sebuah arus kehidupan.Â
Tidak punya pendirian dan sikap agar  dapat diterima di lingkungan sosial baik itu pertemanan, di pekerjaan menjadi alasan utama mengapa seseorang itu mudah ikut arus dan sehingga jauh dari sikap menjadi diri sendiri.
"Be your self", sebuah anekdot yang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk dilakukan dalam sikap dan perbuatan kesehariannya.Â
Sesulit itukah untuk menjadi diri sendiri tanpa terpengaruh dengan lingkungan sekitar, tanpa mudah terpengaruh oleh orang dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kepribadian kita? Realitas hari ini, menjadi diri sendiri itu sangatlah sulit untuk diterapkan.Â
Misalnya saja, ketika kita melihat tetangga kita atau teman kantor kita punya mobil, saat itu juga kita ingin memaksakan diri untuk memiliki mobil seperti teman atau tetangga kita.Â
Tanpa peduli dari mana mendapatkan uang, yang paling penting bisa membeli mobil baru. Gaya hidup orang lain menjadi ukuran gaya hidup sendiri.Â