Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Sisi Baik "Ghosting", Cara Ampuh Menguji Si Doi Jodoh atau Bukan

8 Maret 2021   14:49 Diperbarui: 9 Maret 2021   04:46 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menyatakan cinta. (sumber gambar: Pixabay Photography via Pexels)

Mungkin sebagian dari kita sudah pada familiar dengan kata “ghosting” bahkan punya pengalaman pahit di ghostingin sama gebetan atau teman dekat dari lawan jenis kita. 

Sebenarnya bukan pengalaman pahit sih, karena pada umumnya ghosting terjadi sebelum adanya hubungan pacaran yang resmi diantara pasangan.

Berbahagialah kalian apabila pernah di ghostingin sama gebetan atau teman dekat, karena tidak perlu terlalu dalam sakit hati atau kecewa yang dirasakan. Kalau sudah dalam kan bisa brabe tuh. Bisa-bisa mau ngelakuin apa-apa jadinya tidak bersemangat dan galau kebangetan.

Selain sisi buruk dari perilaku ghosting yang dilakukan seseorang terhadap lawan jenisnya, ternyata meng “ghosting” ternyata punya sisi baiknya. Memang pada dasarnya lebih banyak sisi tidak baiknya bagi yang di ghosting.

Dalam hal ini, sisi baik ghosting didapatkan oleh pelaku ghosting itu sendiri. Mengapa demikian? Mungkin ini hanya asumsi dan pendapat penulis semata berdasarkan pengalaman pernah melakukan tindakan ghosting terhadap gebetan.

Berangkat dari pengalaman yang dialami oleh penulis, pada saat itu tahun 2017 tepatnya bulan Juli, penulis punya gebetan yang di ghostingin karena sesuatu alasan yang cukup mendasar dan mungkin tidak bisa diterima oleh masing-masing pihak karena bukan berasal dari diri penulis tetapi lebih kepada pihak lain.

Awal mula pertemanan penulis dan gebetan yang saya ghosting adalah ketika seorang teman memperkenalkanku dengan gebetan saya sebut saja namanya Claudia, kebetulan memang teman saya ini adalah ajudan dari orangtuanya, yang notabene pejabat tinggi di instansi pemerintahan.

Komunikasi kami bermula ketika di suatu siang diakhir pekan sedang beristirahat saya mengirimkan pesan whatsapp ke nomor nya yang diberikan oleh teman saya itu. Dalam pesan singkat , saya beritahu kalau saya adalah teman yang hendak di kenalin sama dia.

Dan akhirnya gayung pun bersambut, seketika itu Claudia membalas chat yang saya kirim dan setelahnya komunikasi kami melalui pesan WA semakin intens.

Namun pada saat itu saya belum berani berkomunikasi melalui telpon karena rasa-rasanya belum afdol komunikasi melalui telpon kalau belum bertemu secara tatap muka.

Akhirnya komunikasi intens kami hanya dihiasi dengan pesan melalui WA. Terima kasih kami ucapkan untuk WA atas komunikasi kami yang semakin intens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun