Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Muntiah, Nenek Viral yang Hidup Sebatang Kara Kelaparan, Kesadaran Kolektif Masyarakat dan Potret Kemiskinan di Negara Kita

26 Januari 2021   16:15 Diperbarui: 26 Januari 2021   16:24 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: Metro TV

Baru-baru ini, publik dibuat heboh dengan adanya postingan video di media sosial tentang seorang nenek yang hidup sebatang kara dan kelaparan. Sontak video tersebut menjadi viral dan membuat publik menjadi riuh dengan adanya pemberitaan tersebut.

Nenek yang diketahui yang bernama Muntiah itu berasal dari Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan ditemukan terkapar dengan kondisi yang memprihatinkan karena kelaparan.

Menurut informasi yang dihimpun, nenek munitah yang berumur 80 tahun itu sudah hidup sebatang kara sejak suaminya meninggal dan dia juga tidak memiliki anak.

Sejak suaminya meninggal, nenek muntiah di rawat oleh keponakannya yang bernama Islama yang merupakan putri dari saudara laki-laki Muntiah. Menurut penuturan dari Islama, kelumpuhan yang menyerang Muntiah sudah sekitar tiga tahunan.

Akibat keterbatasan ekonomi, Islama yang berprofesi sebagai petani tidak cukup untuk membiayai kehidupan dari nenek Muntiah.

Kondisi Muntiah yang memprihatinkan itu tentu bisa saja memunculkan pertanyaan miring bagi masyarakat terhadap pemerintah. Apakah pemerintah tidak memperhatikan dan memberikan bantuan sosial kepada nenek muntiah?

Namun pertanyaan yang muncul dari awak media atau pun dari masyarakat yang mempertanyakan perhatian dari pemerintah khususnya pemerintah desa, dijawa oleh Kepala Desa Pangkatrejo.

Dalam keterangannya, Kepala Desa Pangkat Rejo Usmin, membantah menelantarkan warganya dan nenek Muntiah masuk ke dalam daftar penerima bantuan sosial dari pemerintah. Termasuk juga Kades Usmin sudah mengupahi orang yang merawat nenek Muntiah yaitu Islama yang juga keponakannya.

Nenek Muntiah, seketika itu juga menjadi patron akan munculnya kesadaran kolektif dari masyarakat untuk memberikan bantuan. Kesadaran itu diwujudkan dengan banyaknya masyarakat yang datang mengunjungi nenek Muntiah untuk melihat langsung kondisinya.

Tidak dengan tangan hampa, setiap orang yang datang tergerak hatinya untuk melihat nenek muntiah dengan membawa bantuan baik berupa makanan maupun uang tunai.

Nenek Muntiah adalah potret kemiskinan yang masih ada di negara kita. Bantuan sosial dari pemerintah yang sudah digelontorkan dari APBN melalui Kementerian Sosial ternyata tidak mampu menyelesaikan dan menuntaskan persoalan kemiskinan di negara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun