Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

KWB Jazz Tampil Semarak di Balai Kota Among Tani Batu

31 Juli 2017   11:12 Diperbarui: 31 Juli 2017   13:11 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik jazz hadir di ruang publik di halaman balai kota. Dok pribadi

Suasana di Balai Kota Among Tani Kota Batu pada Sabtu (29/07) lalu terlihat lebih semarak dari biasanya. Sorotan lampu warna warni menghiasi pelataran dan udara, serta dentuman musik serta lagu yang berasal dari panggung terbuka yang dihiasi layar raksasa sebagai latarnya. Ya seperti yang sudah bisa ditebak, pada hari itu sejak sore sampai malam ada gelaran musik yang bertajuk KWB Jazz Experience yang dipersembahkan oleh Harian Pagi Surya (KG Group). Kepanjangan KWB sendiri yaitu Kota Wisata Batu yang merupakan penyebutan Batu dalam menegaskan jati dirinya sebagai kota wisata.

Saat sore menjelang Maghrib (17.30) saya sudah sampai di lokasi, seperti yang tertera di pengumuman acara berlangsung mulai pukul 16.00. Hingar-bingar musik tidak terdengar ramai, suatu bentuk penghormatan dengan menghentikan sementara kegiatan. Sebab tidak jauh dari panggung masih di kawasan balai kota, para jamaah di Masjid Brigjend Sugiyono sedang melaksanakan sholat Magrib berjamaah. Baru setelah sholat usai, acara di panggung berlanjut kembali.

Lantunan lagu dan musik Jazz dibawakan oleh beberapa musisi dari Jawa Timur dan sekitarnya. Suasana penonton masih sangat sepi, tepuk tangan pun terdengar sayup sebagai penghormatan terhadap aksi panggung yang telah dilakukan. Saya tidak tahu mengapa penonton begitu sepi, saya pun sempat menduga bahwa warga Kota Batu tidak begitu antusias dengan genre musik Jazz yang sering diidentikkan dengan kalangan "atas". Beberapa ruang tonton sangat lowong, sehingga saya pun begitu mudah mendapatkan tempat terbaik di depan panggung untuk menikmati atraksi yang disajikan. Acara berkualitas ini terbuka untuk umum, gratis bisa dinikmati siapa saja yang berkenan.  

Saat waktu adzan Isya tiba, acara musik ini istirahat sejenak sampai shalat berjamaah usai dilaksanakan. Tidak terasa semakin malam acara semakin  meriah, dan penonton pun banyak berdatangan memenuhi area di depan panggung. Saya dan penonton menikmati sajian oleh beberapa musisi jazz -seperti yang tertera di poster- diantaranya : Reihanditya, Unisound, Fjazz Brassteam, Ichi, Fyn Jazz, Fjazzc Bteam, Fjazzc Eyecontact, Macnitude Jogja (Andreas Ivan Jansen). Beberapa pemain tunggal Krishna Siregar, Shadu Rasjidi, Jeane Phialsa, Kadek Rihardhika, serta yang paling ditunggu Four Corner.

Acara juga diselingi tari tradisional. Dok pribadi
Acara juga diselingi tari tradisional. Dok pribadi
Aksi panggung pun beragam. Lagu berirama jazz silih berganti didendangkan. Beberapa lagu yang tak asing bagi kita dilagukan dengan cara jazz, beberapa lagi berbahasa Inggris dan Portugis. Alunan musik pun beragam dengan diantarannya tampilan penuh permainan saksofon menyemarakkan balai kota yang berhawa dingin. Tidak ketinggalan pula lagu dengan lantunan akapela serta atraksi perkusi. Beberapa selingan dengan ditampilkannya tari tradisional serta beberapa kuis berhadiah yang melibatkan penonton.

KWB Jazz ini dibuka cukup unik, yang biasanya akan berada pada awal mula acara. Pagelaran jazz kali ini, justru dibuka ditengah-tengah acara oleh Wali Kota Batu Eddy Rumpoko yang di saat itu pula sedang ramai-ramainya penonton. Alunan musik jazz yang begitu "kalem" sesuai genre-nya membuat pembuat penonton cukup "anteng" di tempat duduknya dan beberapa lagi berposisi berdiri. Tak ada gerakan yang berlebihan, paling banter gerakan kepala serta hentakan kaki mengikuti alunan musik. Tak jarang juga penonton ikut bernyanyi bersama, menuruti permintaan penyanyi yang sedang  mangggung. 

Halaman Balai kota yang cukup luas itu juga diberi ruang bagi kegiatan lain dalam mendukung semaraknya acara. Beberapa booth berdiri dari partisipasi beberapa sponsor, ada donasi kopi yang mana jika kita membeli kopi tersebut, dananya akan disumbangkan untuk kegiatan amal. Beberapa lagi dipakai untuk jamming corner, pentas band mini sekadar pelengkap yang tak bermaksud menyaingi panggung utama. Disediakan pula untuk mencoba permainan VR (Virtual Reality) mini. Tidak ketinggalan pula beberapa booth UMKM yang menyediakan makanan dan minuman ringan.

Beberapa booth disediakan di sisi kiri dan kanan panggung. Dok pribadi
Beberapa booth disediakan di sisi kiri dan kanan panggung. Dok pribadi
Musik adalah media universal dalam menyampaikan pesan sekaligus menyalurkan bakat dalam berbagai aliran apapun. Masalah selera dikembalikan ke masing-masing individu yang kadang berbeda satu sama lain. Demikian pula dengan jazz yang saat ini sudah semakin memasyarakat. Ada semacam pertukaran antara genre identik kalangan atas sudah mulai merambah ke bawah. Demikian pula sebaliknya --dangdut misalnya- dari genre kelas "bawah" sudah pula merasuk ke kalangan "gedongan".

Pagelaran jazz ini perlu mendapat apresiasi baik penyelengara serta dari pemerintah. Balai kota yang begitu luas dapat diisi dengan berbagai even sehingga ruang publik ini akan tampak hidup. Tempatnya yang strategis dan mudah diakses menjadi tempat yang tepat untuk acara berskala besar. Warga kota pun akan dapat hiburan yang berkualitas, mudah, nyaman, dan murah. Dengan demikian warga Batu khususnya pun akan terhibur dan tidak perlu jauh-jauh menuju kota sebelahnya yang lebih hingar dalam hiburan musiknya.

Dengan adanya hiburan musik di ruang publik ini, bisa juga merangsang warganya untuk berkreasi seni. Setidaknya bisa menyalurkan bakat yang bersifat positif. Perlu diberi wadah yang lebih luas lagi sehingga akan mampu menepis kegiatan yang sifatnya negatif apalagi sampai berbuat kriminal. Efek lain lagi dengan berkumpulnya warga kota dan sekitarnya bisa mendorong sektor ekonomi dengan memberi ruang pada UMKM. Even KWB Jazz  pertama kali di tahun ini dilaksanakan, semoga dapat hadir kembali pada tahun berikutnya dengan perhelatan yang lebih semarak lagi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun