Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Warung Rampal di Kawasan Militer yang Terkenal dengan Rawonnya

27 Maret 2019   14:50 Diperbarui: 27 Maret 2019   18:02 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suprihatin, generasi kedua yang meneruskan Warung Rampal. (Dok. pribadi)

Daerah yang di sebut Rampal di Kota Malang, identik dengan Lapangan Parade Brawijaya.  Lapangan Rampal merupakan nama popolernya yang secara administratif berada di Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing Kota Malang. Di Kelurahan Kesatrian dan perbatasannya memang sejak dahulu merupakan tempat basis militer yang juga peninggalan masa kolonial Belanda.

Nama Rampal sendiri merujuk pada Kelurahan Rampal Celaket di sebelah barat lapangan yang masuk Kecamatan Klojen. Dengan wilayah yang begitu luas, kawasan Rampal dan sekitarnya juga dipakai sebagai perumahan prajurit. Secuil di pinggiran kawasan Rampal itu terdapat warung makan begitu terkenal dan legendaris.

Warung Rampal, nama yang banyak dikenal orang terletak di Jalan Panglima Sudirman 71A ini berada tak jauh dari perempatan lampu merah Lapangan Rampal. Dua menu yang terkenal dari warung ini yaitu soto dan  -terlebih lagi- rawonnya. Rawon Rampal begitu unik. Dari segi rasa, banyak pengunjung yang menyatakan puas. Dan selebihnya dalam proses pembuatannya yang membuat kita salut.

Warung utama yang didesain sederhana. Foto diambil sore hari saat warung sudah tutup. (Dok. pribadi)
Warung utama yang didesain sederhana. Foto diambil sore hari saat warung sudah tutup. (Dok. pribadi)

Rawon seperti yang dijelaskan Wikipedia merupakan masakan yang populer di Jawa Timur yang menggunakan campuran buah Kluwek sebagai ciri khasnya. Dari Kluwek itu menyebabkan kuahnya berwarna hitam kecoklatan. Semua tergantung dari kadar Kluwek yang dipakai, ada yang pekat sampai encer, setiap warung mempunyai takaran tersendiri yang dianggap pas.  

Warung Rampal ini didirikan oleh mbah Syariah pada tahun 1957, di tempat yang sama sampai saat ini. Karena istri tentara, sang suami Sangadi mendapat "jatah" tempat tinggal di kawasan perumahan Rampal itu. 

Pertama kali hanya mendirikan warung di halaman rumah dengan bangunan sederhana. Soto dan rawon merupakan menu favorit para pelanggannya. Para tentara pun banyak singgah di warung ini, yang akhirnya semakin berkembang. Masyarakat luas pun turut menikmatinya, yang dari segi rasa cukup banyak memujinya.   

Suprihatin, generasi kedua yang meneruskan Warung Rampal. (Dok. pribadi)
Suprihatin, generasi kedua yang meneruskan Warung Rampal. (Dok. pribadi)

Mempertahankan resep lama dan masih tradisional

Saat ini Warung Rampal dikelola oleh Suprihatin generasi kedua yang merupakan keponakan dari Almarhumah Syariah, sang pendiri. Dalam kesehariannya Suprihatin didampingi oleh anaknya Ninik Wahyuni yang bisa jadi merupakan "putra mahkota" warung ini selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun