OKU Selata. 20-9-2025 -- Sungai Selabung yang membelah Desa Rantau Nipis, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan, kini tak hanya dikenal sebagai jalur arung jeram penuh tantangan. Lewat program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kawasan ini diproyeksikan sebagai destinasi wisata ramah anak berbasis budaya lokal.
Program ini dipimpin oleh Dr. Hery Supiarza, M.Pd., bersama tim dosen FPSD UPI. Mereka menggandeng Komunitas Selabung Rafting untuk merancang film dokumenter ekspositoris berjudul Selabung Rafting: Wisata Ramah Anak di Desa Rantau Nipis. Film ini bukan sekadar tontonan, tapi juga strategi branding kawasan wisata agar dikenal luas, dari tingkat lokal hingga internasional.
Dokumenter Sebagai Jembatan Edukasi
Menurut Bill Nichols, pakar film dokumenter dunia, dokumenter bukan hanya sekadar gambar bergerak, tetapi sebuah "representasi kreatif atas kenyataan." Hal inilah yang diterapkan dalam pengembangan film tentang Selabung Rafting. Dokumenter diposisikan sebagai media edukasi dan promosi wisata: memperkenalkan sungai Selabung, budaya masyarakatnya, hingga membuktikan bahwa olahraga air ini aman untuk anak-anak.
Sejarah dari Sungai ke Wisata
Salah satu tokoh penting di balik lahirnya Selabung Rafting, Bapak Mardi Sinembela, menuturkan bahwa awalnya sungai ini hanya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. "Kami melihat potensi besar di arus sungai Selabung ini. Dari situ, Selabung Rafting lahir sebagai hiburan, olahraga, dan juga upaya menjaga alam," ujarnya.
Anak-anak, Sungai, dan Rafting yang Aman
Menariknya, film ini melibatkan seorang anak kecil berusia 10 tahun sebagai host. Dari awal, ia memperkenalkan sungai dengan bahasa sederhana khas anak-anak, hingga akhirnya ikut membuktikan sendiri bahwa rafting di Selabung bisa menjadi permainan seru sekaligus aman untuk usia muda.