Mohon tunggu...
Heru Andika
Heru Andika Mohon Tunggu... -

Account lama saya di-hack karena saya menulis tentang kebenaran, namun saya tak akan pernah bisa dihentikan dengan cara seperti itu, karena saya amat mencintai menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film "Doea Tanda Cinta" - Full Metal Jacket versi Indonesia

3 Juni 2015   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelemahan film ini adalah kisah cinta segitiga antara Bagus, Mahesa dan Laras (adik sepupu Sersan Mayor Rizky Hanggono yang diperankan oleh Tika Bravani).

Seolah berpacu dengan durasi film yang hanya 95 menit, kisah cinta ketiganya terkesan dibangun agak terburu-buru, dan jadinya malah terkesan dipaksakan.

Jika maksudnya plot kisah cinta mereka ini ditampilkan untuk menampilkan bumbu drama dalam film ini, agar juga menarik ditonton bagi kaum hawa, saya rasa masih lemah skenario nya.

Memang terkesan tragis, salah satu dari Bagus dan Mahesa harus "mengalah" pada takdir. Gugur di medan pertempuran, dan merelakan Laras untuk menjadi pasangan hidup sahabat nya.

Namun akibat dibangun secara terburu-buru, sehingga rasa sedih penonton pun nampaknya juga kurang terjalin menyaksikan sang "jagoan" gugur di medan laga dipangkuan sahabat nya yang dititipi amanah untuk menikahi gadis pujaan hati nya yang ditinggalkan.

Terkait dengan hal itu juga proses penjalinan persahabatan akrab antara Bagus dan Mahesa masih kurang tergali secara dalam. Sehingga hal ini lebih dibantu oleh cuplikan-cuplikan "flash back" momen-momen yang berkesan antara mereka berdua, namun sayang nya dengan perbedaan latar belakang tersebut, konflik maupun semangat berbagi suka duka antar keduanya kurang terbangun.

Seolah-olah jika digambarkan dengan istilah "Tau-tau kok udah akrab aja".

Walaupun dibuat "happy ending" bahwa dari kedua taruna gagah yang memburu cintanya, akhirnya atas takdir Allah, Laras menikah dengan pria pujaannya tanpa harus terlalu menyakiti hati sahabat yang ia tolak, karena sang sahabat pun telah gugur di medan tempur.

Kekurangan lain adalah pada saat sang prajurit dimakamkan, hanya digambarkan sahabat nya ziarah ke Taman Makam Pahlawan dimana nisan bertuliskan nama sahabat nya tertera, dan bicara tentang persahabatan mereka yang dibangun saat di Akmil, dan dipisahkan oleh malaikat maut di medan tempur.

Seharusnya, selayaknya film-film perang Amerika, patriotisme itu dibangun melalui upacara pemakaman prajurit yang gugur, diiringi peniupan terompet hymne Duka Cita, serta tembakan salvo khas militer.

Apalagi jika melihat selama di Akmil, terlihat film ini tidak mengalami kesulitan mengerahkan ratusan taruna muda Akmil melakukan adegan-adegan latihan maupun upacara dalam film ini, seharusnya menurut hemat saya, adalah tidak sulit untuk menampilkan adegan pemakaman prajurit yang gugur yang merupakan pahlawan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun