Mohon tunggu...
Heru Andika
Heru Andika Mohon Tunggu... -

Account lama saya di-hack karena saya menulis tentang kebenaran, namun saya tak akan pernah bisa dihentikan dengan cara seperti itu, karena saya amat mencintai menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Konspirasi Baru di balik Kecelakaan MH 370 ?

25 Maret 2014   19:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 5167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu pemerintah AS melalui badan intelijennya seperti CIA, dan NSA tak tinggal diam.

Mengetahui ada "senjata rahasia berbahaya" yang hilang dicuri, mereka pun segera mengontak sahabat karib mereka...Agen Rahasia Israel yang terkenal kehandalannya di dunia intelijen internasional sejak tahun 1950-an. Mereka berhasil menjejaki dan melacak keberadaan kargo "tak wajar" ini di Malaysia. Dan mereka memutuskan untuk membuntuti lalu merampas balik di saat yang tepat. Bila perlu dengan teknik sabotase ataupun pencegatan konvoi ala gerilyawan Taliban di atas.

Di sisi lain, Pemerintah RRC memutuskan hanya menyimpan kargo "tak wajar" selama satu hari. Diputuskan bahwa kargo ini akan "dititipkan" pada pesawat terbang sipil yang tak mencurigakan, untuk menghindari agen intelijen AS yang mereka sadari tak akan tinggal diam.

Singkat kata dipilihlah, flight Malaysian Air System (MAS) nomor penerbangan MH-370, yang terbang menjelang tengah malam dar KL, dengan ETA (estimated time arrival) di Beijing sekitar 4,5 jam setelah lepas landas dari KL. Mungkin sekitar pukul 5 atau 6 pagi waktu Beijing.

Di dalam daftar penumpang, diisukan terdapat 5 WN AS dan agen rahasia Israel (MOSSAD) yang telah terlatih dengan pengendalian pesawat terbang Boeing. Dicurigai, dua WN Iran yang menggunakan passport curian, sebenarnya adalah para agen Israel yang menyamar tersebut.

Dengan kecanggihan alat sadap mereka....dicurigai, pada saat kontak terakhir co-pilot Fariq dengan tower KLIA menjelang perbatasan Vietnam pukul 01.30 waktu Malaysia, saat itulah para agen rahasia AS tersebut melakukan jamming signal terhadap sistem pengendalian dan komunikasi pesawat, serta mengambil alih kemudi pesawat dengan remote control.


Dikabarkan, setelah peristiwa Menara WTC 9/11 tahun 2001, seluruh pesawat Boeing dihubungkan dengan sistem remote control agar pesawat dapat dikendalikan oleh pihak selain pilot, dari darat (tower) ataupun pesawat intai militer seperti AWACS.

Tujuannya untuk menghindari pembajakan pesawat yang mengambil alih kemudi pesawat seperti peristiwa tanggal 9 September 2001. Kendali pesawat dapat dilumpuhkan dari dara atau pesawat AWACS yang mengikuti pesawat yang dibajak, sehingga diharapkan upaya pembajak mengarahkan pesawat sesuai keinginan mereka, dapat dicegah.

Kelima agen rahasia AS dan Israel tersebut mengambil alih sistem kemudi pesawat segera, dan membelokkan arah penerbangan ke arah barat. Mengapa?

Ini misi hendak menyabot operasi intelijen RRC. Maka adalah hal konyol jika terbang menuju timur seperti Filipina dan Guam yang sebenarnya terdapat pangakalan militer AS yang dapat dengan mudamenyelamatkan/mendaratkan pesawat tersebut. Namun rutenya harus melalui Laut China Selatan yang saat ini sedang habis-habisan dipantau oleh segenap radar maupun alutsista RRC, akibat konflik sengketa wilayah yang melibatkan 6 negara, termasuk RRC dan Filipina.

Radar militer milik Malaysia, Thailand dan India sebenarnya telah melacak pesawat "tak dikenal" saat itu. Namun sayang nya reaksi mereka tidak cepat atau memang dibuat begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun