Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Rentan, Kajian Gender dan Sosial

7 Juni 2023   16:27 Diperbarui: 7 Juni 2023   22:39 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian #1 PKGA FISIP Universitas Sutomo, (06/06/23) (Dok. Pribadi)

Misalnya, meskipun perempuan menyumbang setengah dari populasi dunia, hanya sekitar 24% dari anggota parlemen di seluruh dunia adalah perempuan.

Di Indonesia, masalah yang dihadapi oleh perempuan juga mencakup akses terhadap pendidikan. Menurut data UNESCO, tingkat literasi perempuan di Indonesia masih lebih rendah daripada pria, dengan tingkat partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi yang masih terbatas. Selain itu, kekerasan berbasis gender juga merupakan masalah serius di Indonesia. Menurut data Komnas Perempuan, pada tahun 2020, terdapat 406.178 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan di Indonesia.

Meskipun ada yang mungkin berargumen bahwa perempuan memiliki kemajuan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, data dan fakta yang ada menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. 

Permasalahan yang dihadapi oleh perempuan tidak bisa diabaikan dengan hanya mengacu pada kasus-kasus sukses individu. Kita harus melihat pada skala yang lebih luas dan sistemik.

Kontra-argumen yang mungkin muncul adalah bahwa fokus pada kajian gender dan sosial dapat mengabaikan isu-isu lain yang juga penting dalam masyarakat. Namun, penting untuk diingat bahwa mengatasi ketimpangan gender dan memberdayakan perempuan bukan berarti mengabaikan isu-isu lain. Pencapaian kesetaraan gender akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, karena akan menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan sejahtera.

Melalui kajian gender dan sosial yang mendalam, kita dapat memahami lebih baik mengapa perempuan rentan dan mengapa kesetaraan gender penting bagi kemajuan masyarakat. Dengan pemahaman ini, kita dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan memastikan bahwa hak-hak perempuan dihormati dan dilindungi sepenuhnya.

Perempuan rentan, kajian gender dan sosial adalah topik yang memerlukan perhatian dan tindakan serius 

Data menunjukkan bahwa perempuan masih menghadapi berbagai tantangan dan diskriminasi. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, setara, dan inklusif bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin mereka.

Kajian #1 PKGA FISIP Universitas Sutomo, (06/06/23). (Dok. Pribadi)
Kajian #1 PKGA FISIP Universitas Sutomo, (06/06/23). (Dok. Pribadi)

Pendapat bahwa perempuan rentan dan perlunya kajian gender dan sosial memiliki dampak positif 

Pertama-tama, pengakuan akan rentanitas perempuan membuka jalan bagi upaya perlindungan yang lebih efektif terhadap perempuan yang berada dalam situasi rentan. Hal ini berpotensi membawa perubahan positif dalam kebijakan sosial dan hukum yang memastikan keadilan bagi perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun