Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketipu Berbelanja Online, Siapa yang Harus Dipersalahkan?

3 Juni 2022   12:48 Diperbarui: 3 Juni 2022   13:26 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 Informasi produk dan harga sangat mudah didapatkan di mesin pencari seperti Google dan Yahoo . Ruangan klinik virtual  khusus marketing dan sales banyak bermunculan . Pusat data base penjualan berkumpul dalam ruang " Market Place '. Ruang dunia maya bertemunya pembeli dan penjual secara online.

Teknologi itu normatif dan faktual dan bila ada kesalahan penyajian layanan informasi adakah mutlak kesalahan manusia,bukan teknologi tersebut. Artinya banyak keluhan kerugian ,penyesatan dan difungsi lainnya menjadi ranah tanggung jawap pengguna teknologi. Teknologi tidak bisa berbohong,manusialah yang kadang  lost kontrol alam jiwa dan raganya. Membuat kebohongan melalui teknologi.

Banyak kejahatan serta kesengajaan berbuat cela oleh orang atau organisasi  yang dilakukan menggunakan media online . Mereka melakukan  kerja pembohongan secara individu  atau konsorsium..  Tentunya muara kerugian justru mengarah ke konsumen . Harus menanggung kerugian materi dan psikis  setelah melakukan transaksi online.

Sebagai penulis dan sekaligus mewakili konsumen dan penjual , kita akan memberikan beberapan fakta aktual sebagai referensi  bentuk keluhan dan penyesalan konsumen paska  bertransaksi online .

Fakta pertama , sering terjadi kesalahan produk yang dibelinya. Informasi produk yang murah menjadi sasaran tembak pembeli untuk menyerbu  penyedia lapak online. Bagi konsumen memilih bertransaksi di on line menjadi pertimbangan utama  karena harga murah.

Harga murah yang terpampang akan diburu dan dikejar. Logika konsumen sebatas angka- angka ,harga murah.Bukan lagi argumentasi faktual ,melakukan perbandingan empirik bertransaksi online dan off line.

Keputusan emosional dari konsumen inilah yang menjadi entri poin oknum masyarakat penjual online melakukan tindakan kejahatan dan merugikan konsumen. Fakta yang kita selaku temui di lapangan menunjukkan jika barang yang didagangkan secara online akan terjadi perbedaan dengan barang setelah dibeli dan diterima pembeli.

Fakta  kedua  ,diantara persoalan akut yang muncul berurusan dengan produk dan layanan . Pembeli akan shock ketika menerima barang  dan ketika membuka barang yang sudah di bayar tunai .

Berbicara kekecewaan terbanyak erat hubungannya kualitas produk. Produk atau jasa yang dibeli tidak sesuai harapan dan impian.

Harapan produk yang diinginkan berdasarkan referensi di lapak online ternyata banyak kebohongan . Keluhan dan kekecewaan berkaitan degan kualitas produk dan spesifikasi barang. Barang yang diterimanya membuat trauma dan kesalahan berlimpah ruah.

Banjirnya keluhan konsumen terjadi  karena kesalahan  kualitas dan spesifikasi pada  produk jadi dan bisa langsung dipakai seperti fesyen ,kosmetik ,alat alat rumah tangga dan elektronik dan lainnya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun