Sepenggal bulan menggambang dilangit berkabut
Bayang buram ditanah sisa hujan
Bermain main dengan wajahku
Yang tetap memancarkan senyum
Dimalam hari yang hanya tersisa dari lampu
Yang rutin mati
Tak kulihat lagi wajahmu yang selama ini muram
Atau memancarkan api
Di tiap detak nafasku
Ditikar ini sebagaimana padari aku berikrar
Kini langkahmu adalah kakiku
Lidahmu ialah ucapku
Pandangmu hanyalah mataku
Tanganmu sebagaimana genggamku
Tangismu lahir dari air mataku
Sedang tawaku panacaran dari riangmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI