Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bekali 4 Hal Ini agar Anak Sukses di Masa Depan

30 Oktober 2020   14:55 Diperbarui: 30 Oktober 2020   15:03 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Beberapa hari lalu saya beres-beres ruang keluarga. Saya tempatkan meja kerja yang sekaligus dapat digunakan sebagai meja belajar di sudut ruang. Itu saya maksudkan, jika anak bosan belajar di kamarnya, meja kerja di ruang keluarga bisa menjadi pilihan untuk menghilangkan rasa jenuh.


Tak hanya meja kerja yang jadi perhatian saya. Beberapa buku yang sudah tidak saya baca dan menumpuk di lemari, saya buang. Kertas-kertas yang tidak perlu juga saya buang. Termasuk, buku dan kertas anak-anak saya, yang sudah tidak berguna dan hanya membikin ruangan penuh, saya kumpulkan dan pada akhirnya saya buang. Cara ini saya lakukan untuk membuat ruangan menjadi lebih fresh dan punya sudut pandang baru, terutama agar anak-anak dapat belajar di rumah dengan lebih nyaman dan menyenangkan.


Jika sudah merasakan kenyamanan maka proses belajar di rumah akan bisa terlaksana dengan lebih baik. Penyerapan ilmu-ilmu baru pun akan lebih mudah dilakukan anak-anak dan mereka mendapat bekal wawasan maupun pengetahuan yang berguna di masa kini dan masa depan.


Proses belajar atau kuliah daring di rumah tidak akan dapat dirasakan anak dengan lebih enjoy jika ruang untuk menyerap ilmu-ilmu baru tak sedap dipandang. Atau, ruang untuk belajarnya hanya secuil dan sebagian besar hanya dipenuhi barang-barang yang tak bermanfaat. Setidaknya, buatlah rumah menjadi lebih nyaman untuk anak-anak selama pandemi Covid-19 ini agar bekal ilmu untuk masa depan tetap dimiliki anak-anak.


3. Biasakan anak peduli terhadap lingkungan sekitarnya


Selama proses beres-beres ruang keluarga dan membuatnya menjadi beda dibanding sebelumnya, saya sambil membaca buku. Judulnya Suteru! Gijutsu karya Nagisa Tatsumi. Buku tersebut sudah selesai saya baca, setidaknya menginspirasi saya dalam membereskan salah satu ruang di rumah saya.


Dalam bahasa Jepang, suteru berarti membuang dan gijutsu (seni), dimaknai sebagai seni membuang barang. Selaras dengan isi buku tersebut, saya membuang barang-barang yang tak perlu agar rumah bisa lebih terlihat rapi, dan anak-anak mendapatkan nuansa baru yang lebih indah dan tidak membosankan.


Selama proses beres-beres tersebut, saya bertanya kepada anak, buku atau kertas mana saja yang bisa dibuang, agar tempat bisa lebih terasa lapang. Anak saya pun lalu memilah-milah mana barang yang bisa dibuang dan mana yang belum. Proses ini bisa membiasakan anak memiliki kepedulian terhadap apa yang dimilikinya, termasuk harus merelakan seandainya buku, kertas, hingga baju harus dibuang atau diberikan kepada orang lain.


Membekali anak sikap peduli tidak hanya sebatas untuk barang-barang saja. Kepedulian terhadap lingkungan sekitar, seperti peduli terhadap kepentingan orang lain dimulai dari dalam keluarga sendiri akan penting artinya untuk anak-anak di masa depan. Kelak ketika dewasa dan mulai hidup mandiri maka anak mudah beradaptasi dalam pekerjaan dan mudah pula bekerja sama dengan orang lain, meraih sukses untuk diri sendiri dan sesamanya.


4. Bekali mental yang kuat sedari kecil


Film Wonder yang saya sebutkan di atas juga mengisahkan bagaimana orang tua membekali mental yang kuat kepada anak. Mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman sekolahnya merupakan tantangan yang berat dan harus diatasi. Sang anak yang semula rapuh dan tak yakin bisa mengatasinya, berkat ayah bundanya yang memberikan dukungan luar biasa, maka pengalaman buruk tersebut bisa ditaklukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun