Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini 5 Cara Receh Menikmati Rezeki di Masa Pandemi

21 Oktober 2020   18:13 Diperbarui: 21 Oktober 2020   21:45 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Jangan Menjelekkan-jelekkan Pihak yang Memberi Rezeki

Untuk poin ini, saya bisa ambil contoh begini. Saya mendapatkan dua proyek yang jenisnya sama, dari dua pihak yang memberikan honor kepada saya. Jumlah honor yang saya terima berbeda. 

Dua rezeki dari dua sumber tersebut seharusnya saya terima dengan senang hati, dengan rasa syukur yang paling dalam. Apalagi di masa pandemi, tak mudah mendapatkan rezeki yang kadang kala datangnya tak terduga.

Namun, jika saya menjelek-jelekkan satu di antara dua pihak pemberi rezeki tersebut, maka saya bukanlah orang yang tahu diri. Pancingan untuk menjelek-jelekkan itu dapat muncul jika satu pihak pemberi rezeki tersebut memberikan honor jauh lebih kecil. Atau, melalui prosedur yang lebih rumit, dibandingkan dengan pihak lainnya.

Untuk bisa menikmati rezeki yang saya terima, tak seharusnya saya menjelek-jelekkan pihak yang memberi rezeki lebih kecil kepada saya. Tak seharusnya pula saya menjelek-jelekkan pihak yang memberi rezeki karena prosedur yang lebih berbelit-belit. 

Keduanya harus saya syukuri karena itu menjadi bagian dalam hidup saya. Nikmat dari sebuah rezeki bisa lebih meresap ke hati jika kita menerimanya dengan jiwa yang tulus dan pikiran yang lebih segar dan dewasa.

4.  Jangan Lupakan Prosesnya

Rezeki bisa datang tiba-tiba, bisa pula harus melalui proses tertentu. Contoh mudahnya, saya mendapatkan rezeki berupa honor, baik itu honor menulis maupun menyunting, melalui suatu proses. Tidak datang tiba-tiba. Saya terlebih dulu harus menyiapkan suatu tulisan atau diawali dengan mengedit naskah, baru mendapatkan rezeki.

Proses tersebut kadang mudah, kadang pula sulit. Semua itu tak seharusnya saya lupakan, apalagi jika melalui proses yang sulit. Perlu kesabaran, ketekunan, ketelitian, juga membutuhkan komunikasi yang baik dengan orang lain, baru kemudian membuahkan hasil berupa rezeki. 

Betapa nikmatnya ketika saya mendapatkan rezeki dari apa yang saya lakukan, apalagi ketika mengingat proses yang saya jalani tak semudah membalik telapak tangan.

Peribahasa pun mengingatkan saya, "Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian." Nikmati proses yang sulit dan bahkan bisa dibumbui rasa sakit hati maupun fisik itu, baru kemudian lebih menikmati rezeki yang kita terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun