Bagi yang bukan benar-benar "penjelajah" sejati kuliner, mungkin akan ragu-ragu mendatangi Kopi Bumbung. Sebab lokasinya berada di "pedalaman" desa Ngampon, Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Tempatnya agak mblusuk dari jalan utama Godean-Seyegan.
Sesungguhnya apa yang menjanjikan tempat tersembunyi ini  tetap eksis sampai sekarang? Ternyata sensasi ngopi yang tak biasa dengan ketenangan suasana pedesaan nan asri berupa panorama alam dipenuhi pepohonan rindang, terletak di bawah lereng bukit Ngampon, merupakan magnet bagi pelanggan mendatangi Kopi Bumbung.
Begitu tutup bumbung dibuka, saat menuangkannya ke cangkir, aroma kopi robusta Jember  merebak  harum ketika berkawan dengan udara pedesaan.
Pahit kopi robusta akan menjadi semacam "candu" Â jika disusul dengan gigitan kue sagon kering yang sengaja dipadupadankan oleh Tri Winarno, pendiri warung Kopi Bumbung. Rasa pahit, manis, gurih, terasa ringan di mulut.
Sagon merupakan salah satu kue tradisional Jawa,  berasal dari campuran tepung ketan, gula pasir, dan  parutan kelapa.
Camilan lain yang disediakan berupa pisang goreng, tahu, ubi, mendoan, cireng, dan kentang goreng.
Pelanggan bebas memilih tempat di bangunan utama atau di gazebo. Udara segar  akan membuat kita betah berlama-lama di sini. Terlebih warung Kopi Bumbung sudah dilengkapi dengan jaringan internetÂ
Bagaimana, siap membangun kenangan di Kopi Bumbung?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI