Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Museum Sonobudoyo dalam Kilauan Kenangan

4 Januari 2023   14:03 Diperbarui: 4 Januari 2023   14:18 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wayang Beber/Foto: Buku Koleksi Etnografi Meseum Sonobudoyo

Pasren/Foto: Buku Panduan Museum Sonobudoyo
Pasren/Foto: Buku Panduan Museum Sonobudoyo
Pasren berbentuk  tempat tidur (pronkbed). Masyarakat Jawa biasanya menempatkan pasren bersama genuk/pendaringan. Diletakkan di senthong tengah dilengkapi patung Loro Blonyo. Pasren merupakan  tempat menanti kedatangan Dewi Sri yang dipercaya memberikan kemakmuran bagi petani. 

Pada sandaran pasren terdapat candrasengkala memet "Sarining sekar sinesep peksi" berupa ornamen burung menghisap sari bunga, mengacu pada angka tahun 1691 Jawa.

Wayang Beber/Foto: Buku Koleksi Etnografi Meseum Sonobudoyo
Wayang Beber/Foto: Buku Koleksi Etnografi Meseum Sonobudoyo
Wayang Beber pertama kali dibuat oleh  Prabu Bratana dari kerajaan Majapahit, tahun 1361. Dalam Serat Centhini disebutkan bahwa Wayang Beber pertama kali berkembang di kerajaan Kediri. Awalnya digambar di atas daun lontar berukuran kecil dengan mengambil cerita dari relief candi Penataran di Blitar (Jatim). Pada masa Raja Brawijaya dilakukan penyempurnaan Wayang Beber dari daun lontar dipindahkan ke kertas dengan memberi aneka warna pakaian menggunakan cat.

Dinamakan Wayang Beber karena berupa lembaran (beberan). Gambar tokoh wayang dilukis pada selembar kain atau kertas, kemudian disusun adegan demi adegan sesuai urutan cerita. Gambar-gambar dimainkan dengan cara dibeber. Saat ini hanya beberapa kalangan yang masih menyimpan dan memaikan Wayang Beber.


*Herry Mardianto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun