Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anakan Pinang pada Peminangan

12 Oktober 2023   16:22 Diperbarui: 12 Oktober 2023   16:43 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase: dokpri Roni Bani

catatan sambungan dari Hari-hari Berlalu Hari Baru Datang

Sudah menjadi satu item produk budaya pada masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya pada saat melakukan upacara dan prosesi peminangan. Penyebutan upacara dan prosesi peminangan selalu ada di dalamnya apa yang disebutkan sebagai dulang/baki. Standar banyaknya dulang/baki yakni 5 unit, yang masing-masing sudah PA uraikan pada seri pertama tulisan ini.

Bila disebutkan peminangan, maka item pinang, merupakan hal pokok yang harus dapat diikutsertakan dalam proses itu. 

Dalam budaya pergaulan Atoin' Meto' dan etnis lain di sekitarnya: Do Hawu, Rote, Alor, sebahagian Flores dan Sumba memamah campuran sirih-pinang, kapur-tembakau bukan hal baru. Atoin' Meto' Pah Amarasi  memiliki syair adat seperti ini.

arkit tmapua' he mama ma tasbo
he huum amtetu', maat akninu'
he ansaok aa te, ntainina''
he neek aa te,  natee


sin bi kefi meki 'reno' te m'iis miit kit
he arkit ttamiis tiit in minan
miin mainoni' te he tak on mee?
miin mai'ninu' te he tak saa?


he nmui' uab am a'aat te ta'uab ma t'aa'
he nmui' rais te, tanoon ma taneo

artinya

mari kita makan sirih-pinang dan (memliting tembakau untuk) merokok
agar wajah kita menjadi tegap dan teguh, mata kita menjadi terang bersinar
jantung tidak lagi berdegub dan berdebar-debar
hati pun menjadi tenang dan teduh

saudara-saudara bila membawa buah jeruk, kupaslah
hidangkanlah agar kita menikmati sedapnya
bila manis, akan seperti apa kata kita?
bila asam/sepat, akan seperti apa pula kata kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun