Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buat Apa Retret Pemuda Gereja?

29 Maret 2025   20:43 Diperbarui: 29 Maret 2025   20:43 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berefleksi/berkontemplasi dalam retret; ilustrasi: Meta AI

Dalam komunitas kehidupan bergereja, tugas pokok dan fungsi para pengurus gereja yakni pemberitaan Firman Tuhan. ... ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu... (Mat.28:20 TB2-LAI). Kutipan ayat Alkitab ini menjadi salah satu prioritas dalam tugas gereja, di samping tugas layanan sakramen, pelayanan kasih hingga penatalayanan.

Pengurus gereja disebut Majelis Jemaat atau sebutan lainnya sesuai anutan organisasi yang dipilihnya. Di dalam Majelis Jemaat terdapat jabatan-jabatan fungsional seperti: Pendeta/Gembala, Penatua/Penilik, Diaken/Syamas, dan lain-lain sebutan. Demikian pula terdapat jabatan organisasi seperti: Ketua Majelis Jemaat, Wakil Ketua Majelis Jemaat, Sekretaris, Bendahara, dan lain-lain.

Baik jabatan yang sifatnya fungsional maupun struktural di dalamnya ada bidang-bidang untuk kategori tertentu. Salah satu kategori yang mendapatkan porsi perhatian dalam gereja yakni: kaum muda (Pemuda Gereja). Kaum muda yang ada di dalam satu organisasi gereja (lokal) pasti merindukan pemberdayaan. Pemberdayaan secara gerejani sehingga mewujudkan Firman Tuhan dalam kata dan akta. Maka, salah satu acara yang dapat dibuat sebagai program dan aksi nyata yakni retret.Ruang Kelas

Secara etimologis, retret berasal dari Bahasa Latin re-trahere artinya menyeret ke belakang atau menarik ke belakang. Sementara dalam Bahasa Prancis, la retraite artinya mengundurkan diri, menyepi dan menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari.  Sumber

Dalam makna etimologis yang demikian kemudian ada kesadaran dalam tindakan bahwa mengundurkan diri, menjauhkan diri, menyeret diri ke belakang itu dengan maksud menemukan tempat "asing nan sepi". Di tempat yang demikian itu orang berefleksi makna kehidupan untuk diri sendiri, profesinya, koneksivitasnya, dan lain-lain, termasuk keterhubungan dengan Sang Khalik Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam hal yang terakhir yakni dalam keterhubungan dengan Sang Khalik Ilahi, agama memainkan peranan penting di dalamnya untuk mengajarkan berbagai hal agar pengikutnya memahami makna kehidupan di permukaan bumi yang kasar dalam hubungannya dengan Sang Khalik Ilahi itu. 

Mengapa retret? Retret adalah praktik spiritual di mana seseorang/individu atau satu kelompok orang/kolektif menarik diri dari kehidupan sehari-hari untuk mencari kedamaian, refleksi, dan pertumbuhan pribadi melalui doa, meditasi, dan kegiatan rohani lainnya. Praktik ini umumnya dilakukan dalam lingkungan yang tenang dan terpencil untuk memungkinkan individu mengeksplorasi hubungan dengan diri sendiri, Tuhan, atau hal-hal spiritual lainnya dengan lebih dalam(St. Ignatius Loyola).

Apakah ada tujuan mengadakan suatu acara/kegiatan retret?

Ya, sebagaimana lazimnya satu acara/kegiatan dipastikan dalam perencanaan akan ditentukan tujuan ynag hendak dicapai. Maka, dalam retret yang diselenggarakan dengan eksistensi gereja (agama) yang hendak dicapai sebagai tujuan paling kurang yakni:

  • membangun kerohanian, meningkatkan pemahaman iman dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Retret memberikan peluang agar orang baik individu maupun koleltif fokus pada hubungan dengan Tuhan ketika memilih untuk mengundurkan diri, menjauhkan diri dari rutinitas keseharian. 
  • Mengenal diri sendiri dan membangun relasi dengan sesama. Melalui refleksi dan kontemplasi, individu dapat lebih memahami diri, kekuatan, kelemahan, dan tujuan hidup, sekaligus menata relasi sehingga persekutuan dan persaudaraan makin kuat dalam membangun dan mengembangkan komunitas.
  • Mendapatkan pemulihan dan pembentukan karakter. Retret keagamaan (gereja) dipastikan akan merujuk Alkitab sebagai acuan primer dalam penyajian materi-materi reflektif-teologis. Oleh karena itu bila mengikuti retret keagamaan secara sungguh-sungguh diyakini akan ada pemulihan dan pembentukan karakter yang sesuai harapan agama (dalam hal ini gereja). Berpegang pada konteks yang demikian mereka yang mengikuti retret dapat menemukan panggilan hidup, baik untuk suatu fungsi tertentu dalam waktu dekat maupun pada masa yang akan datang.

Jika memahami tujuan retret yang lazim seperti itu diperlukan pula untuk mengerti bahwa retret yang diadakan dengan eksistensi keagamaan (gereja) bermaksud agar:

  • ada pertumbuhan rohani, meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih bermakna dan pengembangan ketrampilan sosial, dalam hal relasi dan komunikasi internal dan eksternal hingga melibatkan komponen tertentu di tempat penyelenggaraan retret

Sepenggal catatan ini dibuat terinspirasi dari acara retret kaum muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun