Pada hari ini, Jumat (28/3/25) bertempat di UPTD SD Inpres Nekmese Kec. Amarasi Selatan, telah diadakan satu acara yang dikemas dengan nama Kebersamaan dalam Pelepasan Guru Pensiun.Â
Acara perpisahan ini diawali dengan ibadah syukur. Ibadah syukur dipimipin oleh Pdt Yudistira Messakh Nalle, S.Th.Â
Mazmur 92:13-16 menjadi acuan refleksi. Salah satu frasa dalam bagian Alkitab yang dibaca berbicara tentang masa tua. Masa tua bagi setiap orang terasa seperti masa yang menjadikan tubuh makin renta. Kerentaan akan berdampingan dengan kerentanan.Â
Berbeda dengan apa yang terbaca dalam  ayat 15, masa tua justru berbuah, gemuk dan segar. Mungkinkah? Bukankah masa tua tersedia untuk beristirahat, memomong cucu, berhenti bekerja?Â
Satu rujukan menarik dikisahkan oleh Sang Gembala, Pdt Yudistira Messakh Nalle, bahwa adalah seorang nenek sangat merindukan menjadi binaragawati. Ketika minta dilatih Menariknya, Sang nenek justru sukses walau telah renta. Otot-ototnya bagai tumbuh kembali. Sang nenek yang mau menjadi binaragawati justru sukses.Â
Jadi ketika berada dalam masa tua pun tetap produktif. Mengapa justru pada masa tua tetap produktif?
Isi kitab suci amat tepat yang oleh karenanya haruslah diaminkan. Pada usia senja atau masa tua pun tetap berbuah, gemuk dan segar. Â
Para pakar Psikologi menyampaikan bahwa masa tua rentan pada sakit-penyakit. Oleh karena itu terjadi pergeseran gaya hidup. Orang makin tua, justru mau tetap aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang bermakna. Aktivitas yang demikian akan meningkatkan kemapuan fisik walau terasa berbeda seperti pada masa muda.Sumber