Sekolah kami terletak di kecamatan Membalong, kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Letak sekolah kami sekitar 1 jam dari pusat kota. Di dalam satu kelas siswa yang saya ajar ada yang berjumlah 35-36 siswa padahal jumlah siswa standar untuk 1 kelas tingkat SMA adalah 32 siswa. Di daerah kami tidak ada tempat kursus.Â
Sebagian siswa yang bersekolah di SMA kami tidak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehingga sebagian dari mereka enggan untuk belajar sungguh-sungguh karena motivasi yang kurang. Khususnya untuk belajar mata pelajaran yang sering siswa aggap sulit, seperti mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, Fisika dan Kimia. Untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, banyak siswa yang menganggap sulit dan rumit karena siswa di sekolah kami banyak yang belum mengusai kosa kata bahasa inggris.
Praktik mengajar ini penting untuk melatih siswa menguasai kosa kata baru dan bisa menggunakannya dengan baik. Selama ini banyak siswa yang masih belum terinspirasi untuk menandai kosa kata baru dan mengartikannya. Terkadang, mereka juga hanya mengandalkan guru untuk menerjemahkan kosa kata baru. Untuk mendesign pembelajaran yang kreatif, innovatif, menantang dan menyenangkan dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif diperlukan pemikiran yang matang sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi yang dipelajari.
Sebagai guru, kita harus dapat memotivasi siswa misalnya melakukan pendekatan terhadap mereka untuk mengetahui apa yang mereka inginkan selama proses pembelajaran. Kita harus memfasilitasi merekan dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai untuk mereka agar mereka tertarik selama proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Dalam PPL ini, guru mencoba menggunakan Powerpoint untuk menampilkan kosa kata baru. Selama pembelajaran siswa diminta untuk berdiskusi mencari dan menemukan arti kata dari kosa kata tersebut. Kosa kata yang dibahas dalam PPL ini terkait kosa kata yang sering digunakan dalam teks naratif. Siswa aktif selama proses diskusi untuk menemukan arti kata dan menerapkannya kedalam teks rumpang. Tantangan dalam PPL ini adalah ketika siswa disuruh maju kedepan dan menuliskan arti kosa kata yang mereka temukan. Mereka sedikit kesulitan ketika diminta untuk menuliskan arti kosa kata tersebut menggunakan laptop karena mereka jarang sekali menggunakan laptop. Kedepannya, diharapkan siswa dapat menerapkan kosa kata yang mereka temukan sesuai dengan konteks penggunaannya.
Dalam aksi PPL, langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah meminta siswa untuk mengikuti instruksi saya selama pembelajaran karena siswa kesulitan ketika disuruh maju kedepan untuk mengartikan kosa kata dan menuliskan ke dalam Powerpoint dengan menggunakan laptop. Tetapi setelah mengikuti instruksi saya, pada akhirnya mereka bisa melakukannya dengan baik. Menurut pengamatan saya, siswa-siswi ini perlu dukungan ketika mereka tidak dapat melakukan sesuatu.
Penggunaan TPACK sebenarnya sangat membantu dalam proses pembelajaran, tetapi dibutuhkan usaha yang lebih untuk menerapkannya. Guru harus meningkatkan kompetensi mengajarnya dan menerepkan serta membimbing siswa ketika akan menerapkan TPACK. Guru juga harus mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada peserta didik sehingga siswa lebih aktif selama pembelajaran dan mereka tidak lagi mengandalkan guru ketika menemukan kata sulit.
Sumber belajar harus lebih bervariasi supaya siswa lebih tertarik selama proses pembelajaran. Selain menghimpun materi dari buku pelajaran guru juga dapat menemukan materi dari internet terkait materi yang akan diajarkan kepada siswa di dalam kelas. Materi yang disampaikan dengan metode yang menarik akan menumbuhkan motivasi siswa. Ketika siswa sudah termotivasi maka mereka dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Guru diyakini sudah hapal dengan sintak metode pembelajaran yang dipilihnya, mulai dari tahap pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Di PPL kali ini guru menerapkan metode cooperative learning dimana terdapat 6 tahapan, yang pertama adalah menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik, yang kedua adalah menyajikan informasi kepada peserta didik, yang ketiga adalah mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok belajar, yang keempat adalah membimbing kelompok belajar, guru memotivasi dan juga memfasilitasi kerja peserta didik dalam kelompok belajar, yang selanjutnya adalah evaluasi, dimana guru melakukan evaluasi hasil belajar terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan yang terakhir adalah memberikan apresiasi kepada siswa karena sudah mengikuti pelajaran dengan baik. Dengan metode ini siswa menjadi aktif dan kooperative selama proses pembelajaran.
Dalam PPL 1, rangkaian RPP yang ada sudah terlaksana dengan baik walaupun terlewat dalam penyampaian tujuan pembelajarannya. Tetapi hal ini tidak menjadi kendala ketika dalam praktinya tujuan dari pembelajaran pada akhirnya tercapai.
Sebagai guru saya mempunyai peran dan tanggung jawab untuk membangkitkan minat belajar siswa dengan merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga siswa mampu meningkatkan penguasaan vocabulary dan nilai bahasa inggris siswa meningkat. Karena ketika siswa sudah menguasai banyak kosa kata mereka tidak akan kesulitan untuk memahami suatu teks atau bahkan mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris.
