Mohon tunggu...
herman ariadi
herman ariadi Mohon Tunggu... Dosen

Seorang Dosen yang suka menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

SmartAgri Borneo: Terobosan Mahasiswa dan Dosen UM Banjarmasin Wujudkan Revolusi Digital Dalam Budidaya Jamur

10 Oktober 2025   20:02 Diperbarui: 10 Oktober 2025   20:02 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Implementasi Alat

Inovasi teknologi kembali lahir dari sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UM Banjarmasin). Tim yang terdiri dari mahasiswa dan dosen berhasil mengembangkan "SmartAgri Borneo", sebuah sistem monitoring dan penyiraman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam budidaya jamur.
Proyek inovatif ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi petani jamur di Kalimantan Selatan, yaitu sulitnya menjaga stabilitas suhu dan kelembapan secara konsisten serta tingginya kebutuhan tenaga dan waktu untuk proses penyiraman manual. Melalui penerapan teknologi IoT, sistem "SmartAgri Borneo" mampu memantau kondisi lingkungan secara real-time dan melakukan penyiraman otomatis sesuai kebutuhan jamur.
Menurut Zuhro salah satu mahasiswa pengembang sistem, ide ini berawal dari kepedulian terhadap petani lokal yang masih mengandalkan cara tradisional. Kami melihat banyak petani jamur yang kesulitan menjaga kelembapan kumbung, padahal itu faktor penting dalam produktivitas. Karena itu kami berusaha menciptakan sistem yang bisa bekerja otomatis dan efisien," ujar Zuhro.
Sementara itu, Herman Ariadi dosen pembimbing proyek ini menjelaskan bahwa pengembangan "SmartAgri Borneo" merupakan bagian dari implementasi kampus merdeka yang mengintegrasikan riset, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui proyek ini, mahasiswa tidak hanya belajar teknologi tetapi juga menerapkannya langsung untuk menjawab kebutuhan nyata di lapangan. Inilah wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat," jelasnya.
Salah satu petani jamur di Kabupaten Banjar, Muhammad Saupi yang menjadi mitra uji coba sistem ini, mengaku sangat terbantu dengan adanya teknologi tersebut. Dulu kami harus menyiram jamur pagi dan sore secara manual. Sekarang cukup pantau lewat ponsel, sistemnya sudah otomatis bekerja. Hasil panen juga lebih stabil," tutur Saupi dengan wajah sumringah.
Ke depan, tim "SmartAgri Borneo" berencana mengembangkan fitur tambahan seperti analisis data pertumbuhan jamur berbasis kecerdasan buatan (AI) dan sistem notifikasi perawatan melalui aplikasi seluler. Inovasi ini diharapkan menjadi salah satu solusi nyata untuk mendukung transformasi pertanian cerdas (smart agriculture) di wilayah Kalimantan dan Indonesia secara umum.
"Kami ingin membuktikan bahwa inovasi dari kampus bisa menjadi motor perubahan bagi sektor pertanian lokal," tutup Zuhro.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun