Mohon tunggu...
Herman Susanto
Herman Susanto Mohon Tunggu... Human Resources - Film, Musik, Kuliner

Suka U2, Dewa, Wolverine, Batman, Marvel, Coklat, masakan ayam, sate, rawon, bakso, warna hitam, putih, abu abu, biru.

Selanjutnya

Tutup

Film

The Purge Sequels - Worst to Best (Welcoming Forever Purge)

18 Mei 2021   21:22 Diperbarui: 18 Mei 2021   22:02 3765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah produksi BLUMHOUSE Pictures (BH Pictures) memang salah satu jagoan dalam membuat film budget kecil menengah namun sukses di pasaran. Mulai tema horor misteri ("Paranormal Activities", "Insidious"), scifi ("Happy Death Day") hingga drama kelas Oscar ("BlacKkklansman" , "Whiplash").

"The Purge" termasuk produksi BH Pictures yang diluar dugaan menjadi signature. Bertema dasar kebijakan politik dimana semua orang diberikan kebebasan membalas dendam tanpa ancaman pidana mulai pukul 18.00 hingga pukul 06.00 esok hari. Bahkan film ini dibuat dalam film seri dengan judul yang sama dari tahun 2018 hingga 2019.

Sebanyak 3 sekuel dan 1 prekuel telah diproduksi dengan total budget $35juta dolar yang menghasilkan $446 juta dolar dari seluruh dunia. Tidak heran kalau BH Pictures melunncurkan sekuel ke 4 berjudul "The Forever Purge".

Namun sebelum menyaksikan sekuel ke 4, saya akan memberikan pandangan singkat mana edisi "The Purge" yang terburuk hingga yang terbaik.

4 -- The First Purge (18+/Skor : 6/10)

Sekalipun berada di urutan buntut, film ini tidak buruk. TFP merupakan prekuel yang menceritakan pertama kali kebijakan The Purge diterapkan oleh Pemerintah AS yang dikuasai parpol baru NFFA (New Founding Fathers America), yang dipercaya rakyat AS memberikan harapan baru atas keterpurukan ekonomi dalam negeri.

Latar belakang kebijakan politik hanya diberikan sekedarnya saja, selebihnya membangun ketegangan dengan adegan berburu sasaran. Prekuel ini bisa lebih baik bila tidak dicemari dengan klisenya pemerintah baru harus membayar pasukan bayaran asing untuk menyukseskan tayang perdana "The Purge", yang pasti sangat mahal. Kontradiktif dengan kondisi negara yang nyaris bangkrut, disinilah premis ini menjadi tercemar.

www.blackhorrormovies.com
www.blackhorrormovies.com

3 -- The Purge (2013 - 17+/Skor : 6/10)

Bayangkan saja, remaja laki laki masuk menyelinap ke rumah and di saat "The Purge" berlaku sambil membawa pistol dengan tujuan membunuh sang ayah dari gadis yang dia cintai, karena sang ayah tidak merestui, hanya di malam "The Purge" itu bisa dilakukan tanpa sanksi hukum.

Ditambah lagi, rumah dikepung oleh kelompok anak muda yang dari keluarga kelas atas, mengepung rumah dengan berbagai senjata tajam menunggu truk pendobrak untuk menghukum mati seisi rumah, hanya karena anak bungsu tuan rumah, membuka pintu untuk target bersembunyi,

Di urutan 4, tetapi film ini tidak buruk. Menceritakan perjuangan keluarga Sandin (Ethan Hawke, Lena Headly, Max Bulkholder, Adelaide Kane) mempertahankan diri dari serbuan para pelaku ritual "The Purge" karena target mereka masuk ke dalam rumah.

Sekalipun minim action dan lokasi syuting hanya dalam rumah, namun akting yang bagus dan atmosfir yang dibangun secara bertahap memberikan ketegangan yang lumayan plus sedikit twist di akhir cerita plus dilema moral yang diberikan menutup eskalasi narasi yang lambat pada 2nd act film ini.

2 -- The Purge : Anarchy (2014 -- 17+/Skor : 7/10)

Di sekuel ini tokoh utama baru diperkenalkan yaitu Leo Barner (Frank Grillo) yang misinya membunuh orang yang sudah menabrak mati putranya. Dalam perjalanannya, dia harus menyelamatkan beberapa orang yang terjebak dalam situasi hidup dan mati.

Sekuel dari "The Purge" (2013) membawa evolusi yang logis dimana konsep dasar dari film pertama semakin diperkuat ketika program maut ini menjadi populer di seluruh AS dan konsekuensi logisnya memberikan ketegangan berkali lipat dalam penuturannya sejak awal hingga akhir.

Tidak itu, saja sekuel ini jauh lebih baik dengan tambahan beberapa karakter, cerita yang kuat, tonenya lebih gelap dengan irama yang konstan.

www.indiewire.com
www.indiewire.com

1 -- The Purge : Election Year (2016 -- 17+/Skor : 7/10)

Dirilis di masa rakyat negara adidaya AS terbagi dua kubu dalam kampanye Pilpres Trump vs Hillary, dimana aroma politik kental dengan politik identitas. TPEY ini juga memberikan nuansa yang sama, ketika program maut ini menjadi dominasi kaum orang kaya berkulit putih yang memiliki dana tak terbatas untuk menculik target.

Saya tidak bisa membayangkan apakah sekuel berikut bisa memberikan tema yang lebih kuat daripada sekuel ke 3 ini. Frank Grillo kembali mengulangi perannya sebagai Leo Barnes yang kali ini menjadi pengawal pribadi senator Chalene Roan (Elisabeth Mitchell) yang menjadi kandidat kuat Pilpres.

Motif politik bercampur memberikan tone yang makin kuat dan tempo yang lebih bertenaga menjadikan TPEY sebagai sekuel terbaik dan mungkin tak tergantikan.

Sekuel ke 4 "The Purge" akan dirilis 2 Juli 2021 di AS (menjelang peringatan Kemerdekaan AS), dan kemungkinan akan ditayangkan pada tanggal yang sama di Indonesia. Berikut ini link trailernya


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun