Mohon tunggu...
Herlambang Saleh
Herlambang Saleh Mohon Tunggu... Guru

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Warisan Kecepatan: Mengenang Shunsaku Tamiya dan Dunia Mini 4WD

24 Juli 2025   16:30 Diperbarui: 24 Juli 2025   15:28 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenang Shunsaku Tamiya dan Dunia Mini 4WD (Sumber: Copilot)

Di balik gemuruh lintasan miniatur balap yang dipadati para penggemar setiap akhir pekan, tersimpan kisah seorang tokoh yang telah mengubah dunia mainan menjadi arena penuh gairah dan inovasi. Namanya Shunsaku Tamiya. Selama hampir lima dekade, ia menjadi sosok sentral dalam menghadirkan kebahagiaan bagi jutaan orang melalui karya-karyanya. Namun, pada Jumat, 18 Juli 2025, dunia harus menerima kenyataan pahit: Shunsaku telah tiada. Tamiya Inc baru mengumumkan kabar duka itu pada Selasa, 22 Juli, dua hari setelah para penggemar memenuhi sirkuit miniatur balap.

Meski banyak orang menyebut lintasan itu sebagai "sirkuit Tamiya", kenyataannya miniatur yang digunakan tidak selalu berasal dari Tamiya Inc. Namun, citra mini 4WD sudah sangat melekat dengan merek asal Shizuoka, Jepang, tersebut---menunjukkan betapa dominannya pengaruh Tamiya dalam dunia hobi ini.

Setiap akhir pekan, para penggemar mini 4WD datang membawa kotak khusus berisi berbagai komponen seperti sasis, suku cadang, dan alat perakitan. Bagi mereka yang menekuni hobi ini secara serius, satu unit mobil miniatur bisa bernilai setara dengan sebuah skuter matik. Ini bukan sekadar permainan, melainkan aktivitas yang menuntut ketelitian dan dedikasi tinggi. Melihat mobil mini melaju di lintasan menjadi momen yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Dengan kecepatan yang bisa menembus 50 kilometer per jam, mobil sepanjang kurang dari 20 sentimeter dan berbobot di bawah 300 gram itu mampu memberikan sensasi luar biasa.

Perjalanan Tamiya Inc dimulai pada tahun 1976, ketika mereka meluncurkan mobil kendali radio (RC) yang meniru Porsche 934. Produk ini sukses besar dan menjadi awal dari tren RC yang mendunia. Tamiya kemudian memperluas lini produknya, termasuk miniatur truk Ford F-series dan Chevrolet C/K series yang diperkenalkan pada 13 Juli 1982---yang kemudian menjadi cikal bakal mini 4WD. Awalnya, mini 4WD bukanlah mobil balap, melainkan truk mini dengan panjang sekitar 12--14 sentimeter. Seri ini dikenal sebagai Origin-1 dan dinamai "4WD" karena keempat rodanya dapat bergerak aktif, memungkinkan performa maksimal di lintasan.

Shunsaku Tamiya lahir pada 19 Desember 1934 di Shizuoka, dari keluarga yang bergerak di bidang usaha. Ayahnya, Yoshio, menjalankan bisnis transportasi darat yang berkembang ke sektor kargo, taksi, dan bus. Di masa perang, perusahaan keluarga turut memproduksi suku cadang untuk militer Jepang.

Namun, ketertarikan Shunsaku terhadap dunia miniatur bermula bukan dari bisnis keluarga, melainkan dari pelajaran sekolah. Pada tahun 1942, saat Perang Dunia II berlangsung, pelajaran keterampilan di sekolah Jepang mengajarkan siswa membuat model kapal dan pesawat dari kayu. Dari sinilah kecintaan Shunsaku terhadap miniatur kendaraan tumbuh dan berkembang.

Setelah perang berakhir, pada tahun 1946, Yoshio membuka usaha penggergajian kayu untuk memanfaatkan sumber daya lokal. Setahun kemudian, ia mulai memproduksi mainan kayu. Shunsaku, yang lulus dari Fakultas Hukum Universitas Waseda pada 1953, bergabung dengan perusahaan ayahnya sebagai pegawai biasa. Ketika pasar mulai beralih ke mainan berbahan plastik, Tamiya pun mengikuti perubahan tersebut.

Pada tahun 1965, Tamiya mulai mengembangkan miniatur mobil balap dengan merilis tiruan Jaguar tipe D. Produk ini sangat diminati dan memicu tren baru di kalangan pelajar Jepang, bahkan sampai ada yang rela bolos sekolah demi balapan. Tamiya juga meraih kesuksesan di Eropa melalui peluncuran Honda RA273 pada 1967, yang dibuat dengan detail tinggi setelah membongkar mobil aslinya untuk ditiru secara presisi.

Popularitas mini 4WD semakin meningkat berkat kehadiran komik dan anime bertema balapan, seperti Dash! Yonkuro, yang memperkenalkan dunia miniatur kepada anak-anak di Indonesia. Serial ini memicu gelombang antusiasme yang bertahan hingga kini.

Kini, sosok yang telah membawa kegembiraan bagi jutaan orang melalui dunia miniatur, Shunsaku Tamiya, telah tiada. Namun warisannya akan terus hidup dalam setiap mobil kecil yang melaju di lintasan dan dalam semangat para penggemarnya di seluruh dunia. (hes50)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun