Mohon tunggu...
Herlambang Saleh
Herlambang Saleh Mohon Tunggu... Guru

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Refleksi Diri itu Pentingnya Kebangetan Buat Guru?

20 Juni 2025   10:49 Diperbarui: 20 Juni 2025   10:49 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang guru, ritme harian kita seringkali bagai balap karung: sibuk mempersiapkan materi, berinteraksi intens dengan murid, mengoreksi tumpukan soal, dan tentu saja, berhadapan dengan seabrek tuntutan administrasi. Saking sibuknya, seringkali kita lupa, atau mungkin tak sempat, untuk sejenak berhenti, menarik napas panjang, dan merenungkan: "Apa yang barusan saya lakukan? Sudah benarkah?" Nah, di sinilah refleksi diri itu muncul sebagai kebutuhan yang tak bisa ditawar. Ini bukan sekadar introspeksi biasa, tapi fondasi krusial yang menopang pertumbuhan profesional kita sebagai pendidik. Coba bayangkan, bagaimana mungkin kita bisa melangkah maju dan berkembang jika kita sendiri tak tahu persis di mana letak kekuatan dan kekurangan kita? Refleksi diri itu seperti cermin ajaib. Ia membantu kita melihat diri sendiri dengan jujur, bukan untuk menghakimi atau meratapi nasib, melainkan untuk belajar, tumbuh, dan menjadi guru yang lebih baik setiap harinya.

Mau Refleksi Diri yang Efektif? Begini Caranya!

Jangan salah sangka, refleksi diri itu bukan ajang untuk mengeluh atau meratap kekurangan diri. Jauh dari itu! Ia adalah sebuah proses sistematis yang menuntut niat sungguh-sungguh dan metode yang tepat. Lalu, bagaimana sih cara kita bisa melakukan refleksi diri yang efektif? Pertama, tentukan waktu khusus. Ini penting. Mau itu setiap selesai mengajar, di penghujung pekan yang lengang, atau setelah menyelesaikan satu unit pembelajaran, yang penting jadwalnya jelas. Kedua, manfaatkan alat bantu. Jurnal refleksi pribadi, catatan harian, atau bahkan aplikasi digital yang kini bertebaran, bisa menjadi sahabat setia Anda dalam mencatat setiap pemikiran dan observasi. Ketiga, ini yang paling vital: ajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam pada diri sendiri. Jangan pernah takut untuk jujur sejujur-jujurnya dan menggali lebih dalam ke lubuk hati dan pikiran Anda. Ingat, tujuan utama refleksi ini bukan untuk mencari-cari kesalahan, melainkan untuk menemukan celah-celah perbaikan dan peluang untuk berkembang.

Ini Dia Contoh Pertanyaan Jitu Buat Refleksi Diri Guru

Supaya refleksi Anda makin terarah dan enggak muter-muter, coba deh pakai beberapa pertanyaan pemicu ini. Dijamin bikin Anda berpikir lebih dalam:

  • "Apa ya yang paling berjalan baik dalam sesi pembelajaran saya hari ini? Kira-kira kenapa bisa begitu ya?"

  • "Aspek mana nih dari pembelajaran saya yang rasanya perlu banget untuk saya tingkatkan?"

  • "Bagaimana sih respons siswa terhadap metode pengajaran yang saya pakai? Ada yang perlu saya sesuaikan atau justru ganti total?"

  • "Gimana ya caranya supaya saya bisa lebih efektif lagi dalam mengelola dinamika di kelas?"

  • "Apakah saya sudah benar-benar memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk berkreasi dan mengasah kemampuan berpikir kritis mereka?"

  • "Setelah sesi pembelajaran ini selesai, bagaimana perasaan saya? Kira-kira apa ya yang memicu perasaan ini muncul?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun