Mohon tunggu...
Herjono Tampubolon
Herjono Tampubolon Mohon Tunggu... Petani - TAMPUBOLON

Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Garda Terdepan dalam Menghadapi COVID-19 adalah Diri Sendiri

29 Maret 2020   16:00 Diperbarui: 29 Maret 2020   16:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Belakangan ini kita di gemparkan oleh suatu wabah yang menyerang hingga penjuru dunia. Bukan hanya di perkotaan, bahkan sudah menyebar hingga ke pelosok terpencil sekaligus. Ini disebabkan oleh cepatnya virus tersebut dalam berpindah dari satu orang ke orang lain.

Virus ini berasal dari Wuhan, China yang  kabarnya berasal dari bangsa kelelawar yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Wuhan. Adapun sebutan yang familiar dari virus ini adalah virus corona atau sering disebut covid-19 oleh kalangan internasional. Corona (co), virus (vi), d(desease) dan 19 yang berarti pertama kali ditemukan pada tahun 2019 silam sehingga sering disebut covid-19.  

Covid-19 memang sangat mengerikan, bahkan dapat membunuh ribuan orang belakangan ini. Indonesia adalah salah satu korban maraknya wabah ini. Total kasus corona di Indonesia ada sebanyak 1.155. Dengan total pasien meninggal dunia sebanyak 102 kasus dan 59 pasien sembuh (Tribun News,29 Maret 2020).

Masyarakat Indonesia saat ini menganggap bahwa tim Medis adalah garda terdepan dalam mengahadapi serangan virus ini. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa tim medis sangat berperan dalam penanganan kasus ini.

Namun sejatinya, itu hanyalah pandangan semata beberapa orang. Kita tidak bisa melihat dari satu sisi yang ada. Ibarat dalam permainan sepakbola, bola tidak akan sampai ke gawang dan terjadi gol ketika pemain bertahan mampu menahan serangan lawan.

Namun apabila pemain bertahan tidak mampu menahan laju serangan lawan, maka kiper merupakan garda terakhir yang harus menghentikan laju bola agar tidak tercipta gol bagi lawan.

Begitupun dengan tim medis. Tim medis merupakan garda terakhir yang akan menangani penyebaran virus ini, bukan garda terdepan. Kita harus mampu memahami, bahwa pasien tidak akan ditangani oleh medis jika dia tidak terserang virus ini. Jadi, tidak bisa di sangkal bahwasannya garda terdepan adalah diri sendiri. Jika imun kita kuat, kita akan mampu menangkal serangan virus ini. Namun jika tidak, resiko terserang oleh wabah ini akan semakin besar.

Kta sendiri harus mampu mejadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran virus ini. Mulai dari menjaga pola makan, jam istirahat cukup, cuci tangan menggunakan sabun, mengikuti aturan untuk tetap di rumah, tidak bepergian jika tidak mendesak, olahraga ringan di rumah dan memperkuat hubungan intim dengan sang pencipta. Dengan demikian kita turut menjadi agen dalam pencegahan dan pemutusan rantai dari penyebaran virus ini.

Tulisan ini saya buat bukan semata-mata untuk tidak menghargai para petugas medis namun ini lebih untuk memotivasi orang lain agar selalu berjaga-jaga.

Karena yang menjadi garda terdepan adalah diri kita sendiri, bukan tim medis naupun pemerintah. Mejaga kesehatan adalah bagian dari tanggung jawab terhadap diri sendiri bahkan ketika kita menjaga kesehatan kita, kita turut berpartisipasi dalam membantu pemerintah bahkan dunia dalam menghadapi serangan virus ini.

#safeourselfsafeourearth
#HerjonoTampubolon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun