Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cintamu Berawal dari Faktor Fisik, Harta, atau Kenyamanan?

2 Maret 2018   08:19 Diperbarui: 13 Maret 2018   12:12 2772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay/StarFlames

Cinta bisa tumbuh kapansaja dan dimana saja. Cinta bisa tumbuh karena pengaruh faktor fisik, harta atau faktor kenyamanan. Ketiga faktor tersebut punya keunikan yang berbeda satu sama lain.

Kita mulai dari cinta yang muncul karena faktor fisik. Cinta ini berlangsung secara instan karena tumbuh saat pertama kali bertemu dengan seseorang yang membuat langsung hatinya berdebar-debar. Cinta ini tumbuh secara tiba-tiba, tanpa melalui banyak proses. Dia terpesona akan parasnya yang menawan baik itu dari sisi wajah yang rupawan dan bentuk badan yang proporsional.

Didalam perjalanan cinta tipe ini, ada beberapa hal yang membuat seseorang masih betah mempertahankan keutuhan hubungan mereka. Pertama, karena hatinya masih terpikat dan tak mau berpisah. Kedua, karena dengan memiliki fisik yang paripurna menurut ukurannya, maka ini menjadi sesuatu yang bisa dipamerin ke teman-teman bahwa Dia punya kemampuan menaklukkan hati orang tersebut.

Namun rata-rata cinta yang hanya mengandalkan fisik tak bertahan berapa lama karena menimbulkan kebosanan mengingat hanya satu hal yang bisa diandalkan saja dari hal ini yaitu fisik semata. Ada ketersiksaan batin karena cinta mereka bermodal tampang saja. Apalagi kalau si padangan tak memiliki kemampuan lebih selain fisiknya. Belum lagi munculnya rasa cemburu dari pasangan karena dengan fisik yang rupawan membuat orang lain terpikat juga untuk mendekatinya.

Cinta harta dilatarbelakangi faktor materialisme dimana bisa dilatarbelakangi dari seseorang yang sudah merasa bosan dengan hidup miskin, ingin meningkatkan derajat di mata orang sekitar, atau bisa juga karena faktor  pengaruh keluarga dengan iming-ming masa depan cerah.

Dok: Siamok.Com
Dok: Siamok.Com
Tak menjadi masalah jika pasangannya jauh dari standar pasangan hidup impiannya. Sekalipun dia merasa kurang harmonis, dia tetap bertahan demi menikmati harta duniawi ini. Kepopuleran  lebih diutamakan dan ketersiksaan batin dikesampingkan. Tercetus dalam benaknya bahwa dengan harta yang dia miliki sekarang bisa membeli segalanya termasuk kenikmatan duniawi. Tinggal tunggu pasangan lengah saja, dia  bisa mencari yang lain.

Cinta karena faktor kenyamanan adalah cinta yang membutuhkan banyak proses dan waktu. Cinta ini tak muncul sekejab. Banyak orang yang awalnya tak memprediksi bahwa kedua orang ini pada akhirnya akan berpasangan. Ada yang nyinyir karena menembukan banyak perbedaan baik itu dari segi fisik ataupun latar belakang keluarga.

Faktor munculnya benih cinta ini lebih didominasi karena faktor lingkungan. Bisa berawal dari tetanggaan, rekan kantor, teman satu organisasi, teman kampus atau hal-hal yang memungkinkan mereka sering ketemuan. Berbagai dinamika menghampiri mereka yang boleh dikata bagian dari ujian asmara mereka namun pada akhirnyajustru masalah itu malah memantapkan hati mereka bahwa mereka adalah pasangan yang serasi yang pada akhirnya mengikrarkan kesetiaan hidup bersama.

Penutup

Cinta yang paling tulus dan bertahan lama adalah cinta karena faktor kenyamanan. Sedangkan cinta yang tak bertahan lama dilatarbelakangi faktor fisik dan harta karena dalam menjalaninya ada ketersiksaan batin dan kemunafikan. Semoga teman-teman muda tak salah menemukan jodoh dan mampu memutuskan perjalanan cintanya kedepan.

Penulis:

Heriyanto Rantelino, Anak Muda  Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
Fanpage : Rapor Heriyanto Rantelino 
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun