Mohon tunggu...
Heri Kurniawansyah
Heri Kurniawansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pemimpi

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mencerna Fakta Baru dari Hasil Pilkada NTB dan Jawa Barat

12 Juli 2018   18:20 Diperbarui: 15 Juli 2018   17:10 2668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Branding of Personality, capability, track record akademik dan politik, visioner (rational choice) adalah kompleksitas keunggulan yang dimiliki Dr. Zulkiflimansyah dan sekaligus menjadi determinasi kemenangannya dalam Pilkada NTB, di samping faktor eksistensi HJ. Siti Rohmi Djalilah sebagai salah satu tokoh Nahdatul Wathan (NW) di pusaran Pulau Lombok. 

Dukungan Dr. TGH. Zainul Majdi (TGB) sebagai tokoh sentral NTB yang juga sebagai Gubernur NTB saat ini pun sangat memberi poin penting atas kemenangan pasangan tersebut. Padahal dalam sudut pandang politik, pasangan tersebut hanya didukung oleh dua partai politik, sementara ada pasangan lain yang didukung oleh banyak partai besar pun tidak mampu menyaingi perolehan suara pasangan Dr. Zulkflimansyah -- HJ. Siti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi).

Prediksi sebagian besar masyarakat pun meletakkan kekuatan besar ada pada pasangan Ahyar-Mori yang notabenenya didukung oleh gabungan partai besar (PDIP, Gerindra, PAN, PPP, Hanura, dan PBB) yang secara ril mempunyai infrastruktur politik unggul sampai ke akar rumput, yang kemudian secara logic diasumsikan bahwa pasangan inilah yang akan menjadi pemenangnya. 

Tetapi faktanya pasangan itu tidak mampu mengungguli perolehan suara pasangan Zul-Rohmi yang hanya didukung oleh dua partai politik (PKS dan Demokrat). Lalu muncul pertanyaan, apakah mesin dan struktur partai pengusung dan partai pendukung tidak bekerja? Maka jawabannya adalah bahwa publik tidak lagi melihat partai sebagai faktor penentu kemenangan.

Posisi branding of personality telah menghipnotis suara publik dan mengalahkan mesin partai yang selama ini selalu dianggap senjata kemenangan paling manjur.

Kemenangan tersebut pun telah mencairkan kekakuan primordial yang selama ini sangat melekat di NTB, di mana konteks "politik kedaerahan" selalu menjadi kekuatan politik pada setiap perhelatan politik lokal di NTB.

Di sisi lain, konteks jumlah penduduk pulau Lombok atau Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 70,85% begitu dominan jika dibandingkan dengan seluruh DPT Pulau Sumbawa yang hanya berjumlah 29,15%.

Tidak dengan saat ini, di mana faktor-faktor klasik tersebut mulai melebur seiring dewasanya pemahanan publik tentang demokrasi dan adanya kemauan serta kepedulian publik terhadap kepentingan daerahnya  (Kurniawansyah, 2015), sehingga faktor visioner, personality, capability, dan track record menjadi pilihan terbaik sebagian besar publik dalam menentukan pilihannya.

Selain Pilkada NTB, sejumlah daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tahun 2018 pun memiliki kohesi yang sama dengan konten Pilkada NTB.

Salah satunya adalah suksesi Pilkada Jawa Barat yang dimenangkan oleh pasangan Ridwan Kamil -- Uu Ruhzanul Ulum (Rindu) yang hanya didukung oleh partai-partai kelas menengah (Nasdem, Hanura, PPP, dan PKB) pun mampu memenangkan perhelatan Pilkada Jawa Barat melawan paslon lain, yang notabenenya didukung oleh banyak partai penguasa dan partai besar lainnya.

Ketokohan Ridwan Kamil sebagai sosok yang disukai oleh generasi milenial, visioner, berprestasi, serta memiliki segudang ide pun mampu memikat sebagian besar pemilih di Jawa Barat, dan menghentikan dominasi kemenangan calon yang diusung oleh PKS selama ini. Padahal jika ditoleh ke belakang bagaimana tarik ulur dan kasak kusuk dukungan partai besar kepada Ridwan Kamil pada saat pencalonan pun penuh dengan gap ego para elit dan bahkan beberapa partai besar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun