Mohon tunggu...
Heri Cah P. Hartono
Heri Cah P. Hartono Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta Surabaya - Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Inilah Nengah Sujati, Sang Manusia Kupu-kupu

13 Desember 2017   22:46 Diperbarui: 15 Desember 2017   02:18 5954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metamorfosis kupu-kupu dimulai dari telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu. Itu menunjukkan bahwa sesuatu yang terlihat buruk tetapi menyimpan keindahan di dalam tubuhnya. Begitulah Nengah Sujati mengibaratkan dirinya sebagai metamorfosis kupu-kupu.

Kupu-kupu merupakan salah satu fauna yang terancam punah jika nantinya tidak dijaga kelestariannya. Oleh karena itu Nengah Sujati rela tubuhnya dijadikan sebagai alat kampanye untuk melestarikan populasi kupu-kupu di Indonesia selain dengan cara penangkaran.

Penangkaran tersebut salah satunya dilakukan oleh Nengah Sujati sang Manusia Kupu-kupu, dijuluki demikian karena hampir di seluruh tubuh pria kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat 57 tahun silam itu dipenuhi tato kupu-kupu, bahkan ia rela mentato wajah dan kepalanya dengan gambar kupu-kupu. 

"Saya mentato tubuh pertama kali pada bagian wajah pada tahun 2012."  

Ya itu sakit sekali tapi saya berusaha untuk menahannya. Itu saya lakukan agar dapat mengkampanyekan perlindungan spesies kupu-kupu yang ada di Indonesia agar tidak punah" ujar lelaki yang juga menjadi Ketua Komunitas Perlindungan Kupu-Kupu Nusa Tenggara Barat tersebut.

Proses tatto kupu-kupu pada leher Sujati (facebook.com/sujati.bali.3)
Proses tatto kupu-kupu pada leher Sujati (facebook.com/sujati.bali.3)
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Risiko besar harus siap diterima karena ia mentato bagian tubuh yang tidak wajar apalagi bagian wajah dan kepala. "Awal proses tato pertama dipandang negatif sama istri dan anak saya, ironisnya istri saya minta cerai dan anak-anak saya mulai takut terhadap saya. 

Bahkan istri saya meminta agar pisah ranjang selama proses tato itu, juga teman-teman dan tetangga saya tidak mau mendekat kepada saya dan mengatakan bahwa saya telah gila" cerita pria kelahiran 14 Oktober 1960 yang murah senyum itu. 

Kini lambat laun keluarga dan teman-teman mulai terbiasa dengan Nengah Sujati, sapaan beliau di sana. Bahkan ada beberapa teman yang mendukung kegiatannya itu dan menyumbangkan harta yang dimilikinya untuk proses tato kupu-kupu Nengah Sujati.

Sujati bersama dengan Istri tercinta (facebook.com/sujati.bali.3)
Sujati bersama dengan Istri tercinta (facebook.com/sujati.bali.3)
Nengah Sujati juga sering mengikuti kontes tato dan model tato untuk bisa mendapatkan tato baru untuk memenuhi tubuhnya. Walaupun saat ini ia telah memiliki sekitar 140 tato kupu-kupu, kini ia berharap ada sponsor-sponsor untuk membiayai proses tato tubuhnya yang sampai saat ini sudah menghabiskan biaya sekitar 30 juta dan kini tato di tubuh Nengah Sujati yang semakin pudar. 

Sujati dengan tatto yang hampir menutup seluruh tubuhnya (Dokumen Pribadi)
Sujati dengan tatto yang hampir menutup seluruh tubuhnya (Dokumen Pribadi)
"Saya berharap ada sponsor-sponsor yang mau membiayai proses tato saya, saya ingin menambah tato lagi sampai seluruh tubuh saya tertutupi oleh tato kupu-kupu, bahkan untuk bagian tubuh yang sudah ditato saya pun siap untuk mentato ulang karena sudah banyak tato yang pudar. 

Tetapi untuk bagian kemaluan saya belum berani untuk melakukannya karena itu hal yang fana, mungkin suatu saat sampai disitu jika tidak ada lagi ruang dan mungkin hanya sampai bagian sekitar kemaluan saja jika ada biaya" tandas pria yang juga memakai anting di telinga kirinya itu sebagai tradisi masyarakat Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun