Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Bersaudara dan Bersatu

18 November 2017   16:53 Diperbarui: 18 November 2017   17:58 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solidaritas (monosidikuma.blogspot.co.id)

Di belahan bumi ini, terdiri dari banyak negara. Setiap negara mempunyai ciri khas masing-masing. Begitu juga manusia yang tinggal di masing-masing negara, tentu berbeda satu dengan yang lainnya. Karena Allah SWT memang menciptakan manusia berbeda satu dengan yang lainnya. Namun meski berbeda, Allah SWT menganjurkan kepada setiap manusia untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya.

Anjuran ini tertuang dalam Al Quran, dalam Al-Hujuraat : 13, " Wahai manusia, sesungguhnya Kami mencipatakan kamu seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Jika mengacu pada ayat diatas, upaya untuk saling mengenal, secara tidak langsung menunjukkan upaya untuk saling bersatu. Bersatu dalam keberagaman dunia. Dengan saling mengenal, maka tentu kita bisa saling mengerti dan memahami. Misalnya, seorang pekerja baru, tentu akan beradaptasi. 

Setelah saling mengenal, dia akan mengerti budaya dalam kantornya, bagaimana kebiasaan teman-temannya, dan bagaimana aturan yang tidak boleh dilanggar, dan lain sebagainya. Pada titik inilah, saling mengenal mempunyai peranan yang sangat penting. Karena pada hakekatnya, seluruh umat manusia di seluruh dunia ini adalah saling bersaudara.

Karena semua manusia itu saling bersaudara, semestinya manusia tidak saling membenci satu dengan yang lain. Tidak selayaknya saling bermusuhan, hanya karena barat dan timur, hanya karena muslim dan non muslim, atau hanya karena berbeda pandangan. Tidak semestinya juga manusia saling bunuh, atau saling hujat, hanya karena pandangan yang salah. 

Kelompok radikal di Indonesia, selalu berupaya untuk menerapkan sistem syariat Islam, karena mayoritas penduduk Indonesia muslim. Keinginan ini tentu tidak dibenarkan, karena di Indonesia juga ada penduduk yang beragama Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu. Bahkan di daerah pedalaman mungkin masih ada yang menganut aliran kepercayaan. 

Keberadaan mereka harus diperhatikan. Ingat, setipa manusia di muka bumi ini, mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Tidak peduli apa agama dan latar belakangnya.

Dalam Al Quran sendiri disebutkan, " Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita suatu berita, maka peariksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu."(Al-Hujuraat : 6). Sudahkah kita yang muslim menerapkan ayat ini dalam keseharian? 

Apalagi di era yang serba canggih seperti sekarang ini, informasi hoax begitu cepat berkembang, yang berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

Karena kita hidup di negara yang penuh keanekaragaman, mari kita belajark untuk saling mengerti, menghormati dan bersatu. Ingatlah bahwa semua manusia di bumi ini adalah saling bersaudara. Tinggalkan kebencian sesama saudara sendiri. Mari saling menyejukkan antar saudara. Jika kita bisa belajar bersaudara, dengan sendiri persatuan akan mudah diwujudkan. 

Dan negara Indonesia, yang mempunyai wilayah yang begitu luas dengan berbagai keanekaragamannya, perlu persatuan yang kuat. Agar upaya-upaya untuk memecah belah negeri ini tidak akan bisa diwujudkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun