Meta Deskripsi:
Cerita bersambung ini adalah refleksi sosial tentang Abdilah, 50 tahun, ayah lima anak dari Tangerang yang kehilangan pekerjaan.Â
Dalam sunyi dan doa, ia mencari harapan, cinta, dan makna hidup. Temukan perjuangannya yang menggetarkan hati di tengah badai kehidupan.
Cerita - 3Â
Menunggu Waktu : "Ketika Adzan Tak Lagi Menjadi Penanda Waktu"
"Aku tak tahu lagi kapan siang dan malam berganti,yang kutahu hanya terus berjalan, meski dalam gelap."
Waktu tak lagi ku ukur dengan jam, tapi dengan detak lapar dan isak tertahan.Â
Adzan Zuhur, Ashar, dan Magrib datang, tapi pekerjaanku adalah menunggu jawaban, bukan menjalankan rutinitas.Â
Hidup tak lagi linier. Ia berputar dalam lingkaran tanya yang kubawa ke sejadah.
"Tiap adzan kini kupeluk erat, seperti anak yang kutinggal lama."