Disuatu negara pasti memiliki sistem pemerintahan yang bertugas untuk mengelola setiap daerahnya, ada daerah yang sudah maju adapula yang sebaliknya. Ada daerah yang masih membutuhkan dana dari pemerintah pusat dan ada daerah yang sudah mandiri untuk mengelola keuangan daerahnya.
Saat ini pemerintah sudah rata untuk memberlakukan kemandirian terhadap desa untuk mengelola dana desa bagi desa yang sudah membuat Rencana Program jangka Menengah Desa.
Hal ini yang menjadi tantangan untuk desa dalam memperbaharui  kedewasaan suatu desa.
Lalu apa yang menjadi masalah disetiap desa ?
Disamping tantangan baru yang dihadapi oleh desa dalam mengelola kemandirian suatu desa, ada pula tantangan yang akan dihadapi oleh sejumlah aparat yang akan melakukan pengelolaan keuangan desa.
Akuntansi ? pasti wajib diberlakukan dalam suatu pemerintahan.. nah hal ini yang menjadi tantangan bagi aparatur yang masih kurang paham tentang bagaimana cara pengaplikasian pengelolaan keuangan desa dengan cara membuat laporan keuangan.
Laporan keuangan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu pemerintahan. Jika aparatur desa dapat membuat laporan keuangan sesuai dengan kualitas laporan keuangan yang baik yaitu laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dipahami dan dapat dibandingkan maka desa tersebut dapat dikatakan sudah mandiri.
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik, aparat pemerintah juga harus semakin lebih bekerja keras untuk dapat belajar lebih lagi memahami tentang akuntansi. Memang tidaklah mudah karna sebagian apartur desa banyak yang hanya lulusan dibawah SMA. Untuk itu pemerintah membuat pelatihan khusus bagi aparatur desa yang kurang paham bahkan tidak mengerti sama sekali tentang akuntansi.
Meskipun tidak menghasilkan sumber daya manusia yang sempurna dalam akuntansi atau mahir akuntansi, tetapi setidaknya aparatur desa dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik dan dapat menjaga akuntabilitas serta transparansi pengelolaan dana desa.
( Sumber : beritasatu.com )
