Di Antara Ruang Bagi Privacy Dan Eksistensi Diri.
Di tengah laju percepatan Teknologi yang sedianya terus melakukan penetrasi dalam dunia Digitalisasi. Yang dimana tak ubahnya menjadi denyut nadi menyaji sejumlah informasi bagi publik.
Yang notabene kesemuanya dapat dengan mudah diakses alhasil lambat laun menguak lebar celah dari sudut pintu bagi ruang-ruang bernama privacy, dirasa kian sempit dan mengkrucutnya ruang bagi privacy itu sendiri.
Lantaran digilas Eksistensi di ranah media di jejaring sosial sepertinya terus menggeliat, menjadi circle tak hanya bagi pemeluk life style Hedonisme, namun menjangkiti segala kalangan dari pelbagai strata sosial.
Seolah turut terkontaminasi melakukan hal serupa, yakni gemar mengunggah segala sesuatunya di sosial media miliknya, mengupas kehidupan pribadi secara gamblang tanpa tedeng aling semisal dipicu atau dilatari bentuk persoalan dalam rumah tangga.
Yang tentu saja dapat dipastikan bahwasannya hal tersebut dapat menuai praduga, menggiring opini publik bahkan membuat orang berspekulasi atas unggahan yang menjadi jejak digital.
Dewasa ini ditengah gempuran arus deras teknologi dalam segala lini berdampak turut mempengaruhi segenap sendi kehidupan, terkait unggahan-unggahan di bilik-bilik media serta sikap hidup tak ambil peduli meski harus menelanjangi diri alhasil menjadi konsumsi publik dan tak jarang memutus urat nadi malu.
Lantas di manakah letak ruang bagi privacy jika orang-orangnya lebih menggemari memposting segala sesuatunya di ruang publik, menjadi santapan empuk bagi mereka-mereka yang dipenuhi rasa keingintahuan perihal apapun terkait kehidupan personal seseorang.
Sejatinya tak semua harus dishared ke publik terkait kehidupan pribadi, sehingga tak tersisa sedikitpun ruang bagi privacy. Nikmati quality time, nikmati moment-moment berharga nan teramat manis dengan selubung tirai privacy.
Dengan tak melulu mengumbar permasalahan dalam hidup, membiarkan menjadi seporsi hidangan yang kapan saja dapat menjadi santapan khalayak ramai. Yang tak pernah kenyang dengan cerita kehidupan.
Maka biarlah tetap tersimpan rapi dalam benak dan dalam selubung Privacy menyelimuti.