Penerima Inject Vaksin Sinovac
Hari ini tanggal ( 24/06/2021 ) adalah jadwal yang telah ditentukan bagi para peserta penerima inject "Vaksin Sinovac". Setelah tentunya menerima selembar undangan dari pihak RT Setempat, guna turut serta mensukseskan program Goverment.
Sebagai tidakan preventif semakin merebaknya virus covid 19 dan diharapkan tubuh memiliki antibody agar tak rentan disusupi virus corona. Yang mana semakin hari bukannya mengalami penurunan malah mengalami lonjakan tajam dan signifikan.
Dengan harap-harap cemas membayangkan perihal side effect dari inject tersebut, bukan perkara takut jarum suntik sebab saya telah lama menjadi pendonor darah di Palang Merah Indonesia wilayah Jakarta Pusat, jadi jarum suntik bukanlah momok yang menakutkan.
Mengingat berkembang cerita diluar sana mengenai beragam effect ditimbulkan selepas inject vaksin ada yang demam, mual-mual, pusing kepala, lemas,ect. ditambah lagi saya memiliki alergi jenis obat Sulfa namun tak menciutkan nyali.
Acara diselenggarakan di sebuah Sekolah Negeri ( SMA 27 ) tepatnya di jalan Mardani Raya. Sesampai ditempat tujuan memasuki pelataran saya parkirkan kuda besi kesayangan. Menghampiri pak Satpam dengan ticket tertera nomor antrian ditangan.
Karena saya datang sejak pukul 07:00 masihlah teramat pagi maka saya mendapat no antrian dengan no urut 13. Saya pun langsung menghampiri meja bagian petugas pendataan dengan menyerahkan fotocopy KTP lantas diinstruksi agar menimbang berat badan terlebih dahulu.
Serta ditanya tinggi badan juga no Handphone (081244444) guna dikirimi text message dari nomor 1199 untuk mendapat link di https://asset.pedulilindungi.id. Untuk mendapatkan Sertifikat Vaksinasi COVID-19. Yang menyatakan peserta telah menerima vaksin untuk yang ke-1 dan ke-2.
Tak lama menunggu di koridor dengan dinding dan pilar beton ber-cat warna hijau. Petugas jaga menyeru nama saya "Hera Veronica" lantas saya beranjak dari tempat duduk yang telah di atur jaraknya. Dan kemudian memasuki ruangan yang mana
Telah menanti para Dokter jaga di meja kerjanya masing-masing dengan jubah berwarna biru, face shield, sarung tangan serta hair net tak ketinggalan. Dokterpun menanyakan perihal penyakit yang pernah saya idap sebelumnya serta kondisi fisik saya fitkah hari ini seraya.