Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mereka yang Mengais Rezeki di Tengah Pandemi

31 Maret 2020   06:41 Diperbarui: 31 Maret 2020   06:45 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber | Halloriau.com

Wabah corona... memunculkan penjaja masker dadakan yang menjamur, mereka biasa menggelar dagangannya di atas trotoar
dengan lapak ala kadarnya.

Di bandrol dengan harga 15 ribuan saja, sudah bisa membawa pulang masker 2 pasang. Dengan aneka rupa corak dan warna, dagangan mereka laris di serbu para pembeli.

Ada juga yang berjualan di pagi hari, namun mereka harus siap sedia kucing-kucingan dengan Satpol PP, untuk menghindari Satgas mereka umumnya cari aman. Dengan memilih menggelar lapak dagangannya di malam hari.

Karena harga yang tergolong murah tak perlu merogoh kocek lebih dalam, mereka sangat diminati dan diburu. Kesadaran dan animo masyarakat kian hari kian tinggi untuk merapkan pola hidup sehat di tengah pandemi.

Dari mencuci bersih tangan hingga ke penggunaan masker, ditambah lagi apotek-apotek yang kehabisan stock. Maka sebagian orang memilih alternatif untuk membelinya di pedagang kaki lima.

Dan rupanya penjaja kaki lima ini jeli melihat peluang usaha, naluri bisnisnya sudah terasah tajam sekian lama. Masker merupakan kebutuhan sehari-hari, yang tidak bisa dikesampingkan.

Yang pasti akan sangat diperlukan. Sama seperti halnya sembako. Meski di haruskan untuk berdiam diri di rumah, tetap saja mereka berjualan. Dan tak mau kehilangan moment berharga, dimana bisa meraup keuntungan dan mengisi pundi-pundi rupiah

"kalau nggak jualan, kita bisa mati kelaparan Neng... bukan karena Corona...!"

Itu ucap mereka ketika saya tanya kenapa masih berjualan, sementara sudah ada larangan.

Mereka yang berjualan di bahu jalan itu, sebagian dari pedagang-pedagang sebelumnya, yang hanya mengganti jenis barang dagangannya untuk sementara waktu.

Karena seluruh area trotoar harus dibiarkan steril dari para pedagang kaki lima, namun banyak juga pedagang musiman atau dadakan yang bandel tetap berjualan lantaran tuntutan perut, di tengah geliat ekonomi yang semakin sulit dan lesu.

Written By Hera Veronica
Jakarta,
March 31,2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun