Mohon tunggu...
Triniel Hapsari
Triniel Hapsari Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya seseorang yang menyukai hal-hal yang menarik disekitar,menyukai wisata kuliner,travelling,membaca.serta menyukai hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Laki-laki Cengeng: Apa-apa kok Berkeluh Kesah!

8 Agustus 2014   22:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:02 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LAKI-LAKI CENGENG

APA-APA KOK BERKELUH KESAH !!!!

BY.Triniel Hapsari

Seumur-umur saya berteman dengan makhluk jenis manusia yang bernama laki-laki,sumpah pakai banget dilingkungan inilah saya menemukan laki-laki kok tidak punya mental yang baik.Bukannya saya jahat menjuluki dia dengan sebutan CENGENG tanpa dia tahu tapi saking sebelnya saya mengamati perilakunya (mengamati loh ya lain mendengarkan) membuat saya nggak respek dengan dirinya ,padahal apa hak saya tidak respek,sementara saya tidak terlalu sering berbicara dengannya.

Waktu saya masih muda dulu (emang sekarang sudah tua ?? nggak merasa tuh :) ) saya lebih banyak berteman dengan laki-laki,bukannya saya tidak mau berteman dengan perempuan,hanya saja dilingkungan rumah saya anak perempuannya memang sedikit banget jadilah saya lebih sering bermain dengan anak laki-laki.

Sekian lamanya berteman dengan laki-laki membuat saya jadi paham sedikit banyak tentang dunianya.Kalaupun mereka ada masalah mereka lebih memilih bercerita dengan satu orang yang dipercaya olehnya,itupun sekedar poin-poin penting dari permasalahan yang dihadapinya,dan tidak terus menerus mengulang cerita permasalahan yang sama.

Lha dilingkungan saya yang baru ini (maaf saya tidak mau menulis lingkungan yang dimaksud) aduh boooooo sumpah pakai banget deh baru ini saya melihat teman saya itu tiada hari tanpa berkeluh kesah,baik itu di media social,maupun face to face didepan orang banyak,dalam artian dia berkeluh kesah didepan satu orang tapi yang nguping banyak.

Jujur saya schok banget deh melihat kelakuannya,soalnya teman saya sebelum sebelumnya tidak ada yang separah ini,kakak laki-laki saya yang dimanja banget sama ibu saya aja tidak pernah deh berkeluh kesah selebay itu,suami saya juga tidak pernah berkeluh kesah yang tidak penting,tetapi dia lebih suka mengajak saya bertukar pikiran tentang permasalahan yang dihadapi.

Entahlah pandangan anda,tapi bagi saya laki-laki itu akan diremehkan dan dipandang sebelah mata apabila terlalu mengumbar,berkeluh kesah tentang segala permasalahannya baik di media social,dengan orang,bukan berarti laki-laki tidak boleh meluapkan perasaannya,boleh tapi pada situasi,kondisi,orang,tempat yang pas dan juga tidak terlalu sering.

Oya sedikit masukan siapa tahu berguna bagi anda laki-laki yang belum berpasangan,bila anda termasuk sering mengumbar permasalahan apa saja di media social,please hentikan sekarang juga.Tahukah anda tanpa di sadari perempuan lajang yang menjadi teman anda di semua media social akan berfikir 1000x menjadikan diri anda sebagai pasangan hidupnya.

Secara perempuan itu membutuhkan pemimpin yang bisa diandalkan dalam mengatasi masalah untuk kedepannya,kalau anda masih saja hobi berkeluh kesah bagaimana perempuan bisa mengandalkan anda,sedangkan setiap ada masalah anda mengumbarnya dimana saja,yang ada adalah anda di blacklist dari daftar calon-calon potensial untuk pemimpin rumah tangganya.

Tidak peduli secakep apapun wajahmu,semanis apapun senyummu,setinggi apapun jabatanmu,sesupel apapun dirimu,tetap saja anda akan mendapatkan 2 jempol terbalik bila keseringan bersikap seperti itu.

Untuk yang sudah berpasangan (berkeluarga) pun,sebaiknya juga harus menghentikan kebiasaan jelek itu,sebab aib rumah tangga adalah aib bagi diri sendiri yang tidak layak untuk diumbar sembarangan.Saya harap semua laki-laki yang mempunyai kebiasaan berkeluh kesah bisa menghentikannya,dan bisa lebih baik lagi dalam mengatasi problematika kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun