Mohon tunggu...
Heny Putri
Heny Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universiatas Pendidikan Ganesha

suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai-Nilai Tri Hita Karana dalam Budaya Bali

21 September 2023   21:19 Diperbarui: 21 September 2023   21:26 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA            : KADEK HENY MASTRINING PUTRI

NIM                : 2317051177

PRODI            : S1 AKUNTANSI

 

Tri Hita Karana merupakan ajaran Agama Hindu yang mengajarkan tentang keharmonisan dalam kehidupan manusia. Tri Hita Karana berasal dari kata "Tri" yang berarti tiga, "Hita" yang berarti kebahagiaan dan "Karana" yang berarti penyebab. Jadi Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab kebahagiaan. Dalam ajaran Hindu, Tri Hita Karana dimaknai sebagai konsep yang mengajarkan manusia untuk hidup saling berdampingan. Tujuannya adalah untuk menciptakan keselarasan dalam hidup, tidak hanya terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap Tuhan dan lingkungan. Ketiga hubungan harmonis itu diyakini membawa kebahagiaan, kerukunan, dan keharmonisan dalam kehidupan. Ketiga hubungan tersebut diantaranya: Parahyangan, hubungan manusia dengan Tuhan. Pawongan, hubungan manusia dengan manusia. Dan Palemahan, hubungan manusia dengan lingkungan.

Pulau bali dikenal sebagai pulau dewata, karena bali kental akan budaya hindu. Dalam budaya bali, nilai-nilai tri hita karana sangat berhubungan dalam penerapanya.

  • Nilai-nilai Tri Hita Karana dalam suku dan adat istiadat bali :

Salah tau tempat di Indonesia dengan perayaan nyepi adalah bali. Hari raya nyepi merupakan hari raya bagi umat hindu yang dirayakan setiap tahun saka baru. Dimana nyepi berasal dari kata sepi yang berarti senyap atau sunyi, tujuan hari raya nyepi adalah untuk mencari keharmonisan dan kedamaian dalam setiap diri manusia.

Contoh implementasi nilai-nilai tri hita karana dalam hari raya nyepi, diantaranya:

1). Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan)

            Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Tiga atau dua hari sebelum hari raya Nyepi, umat Hindu melakukan penyucian dengan melakukan upacara Melasti atau disebut juga Mekiyis. Pada hari tersebut, segala sarana persembahyangan yang ada di Pura diarak ke pantai atau danau, karena laut atau danau adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan alam.

2). Pawongan (hubungan manusia dengan sesamanya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun