Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Semen Padang Kalah Ini Kata Nil Maizar

11 Januari 2016   07:08 Diperbarui: 11 Januari 2016   07:29 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klub Pusamania Borneo FC (Foto : Suci Rahayu/juara.net)

Semen Padang akhirnya harus mengakui keunggulan Pusamania Borneo FC dengan skore 0-2 saat mereka bertanding pada leg pertama semi final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Segiri Samarinda Minggu 10 Januari 2016. Dua gol kemenangan Pusam Borneo FC dicetak oleh Srdan Lopicic melaui titik penalti menit ke 79 dan pada injury time. Pada laga ini Semen Padang juga harus kehilangan Vendry Mofu akibat dua kartu kuning yang diberikan wasit Thariq Al Katiri. Dapat dipastikan Mofu sudah tidak bisa lagi memperkuat sisa pertandingan berikutnya. Menjadi catatan untuk Vendry Mofu dalam Piala Jenderal Sudirman ini sudah dua kali mendapat kartu merah dengan cara yang sama. Sebelumnya kartu merah pada pertandingan di babak penyisihan fase Grup. Vendry Mofu memang pemain yang sulit menjaga emosi dan selalu melakukan tackling dengan risiko kartu kuning. Anehnya dengan cara yang sama Mofu kembali mendapat kartu merah pada semi final leg pertama ini. 

Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, menyebut kekalahan tersebut akibat human error.
"Saya sebut ini human error. Untuk siapa? Ya saya tidak tahu, yang jelas Semen Padang sudah sangat maksimal di lapangan,” kata Nil, pada konferensi pers seusai pertandingan. Nil Maizar masih mempersoalkan hadiah penalti yang diberikan Wasit akibat pelanggaran terhadap Herman Dzumafo oleh Henky Ardiles. Padahal menurut Nil Maizar pelanggaran ini masih bisa diperdebatkan. Sebelum penalti ini Semen Padang bermain cukup baik dengan pertahanan yang solid walaupun para penyerang mereka masih belum mampu berbuat banyak. Namun pada babak kedua human error telah menjegal kemenangan Semen Padang yaitu tendangan penalti dan kartu merah. Demikian tutur Nil Maizar. 

Apakah yang dimaksud human error tersebut adalah kelalaian wasit?. Melihat kejadian di lapangan hijau memang itu yang dimaksud oleh Nil Maizar. Ketidakpuasan terhadap kinerja wasit sudah sejak awal selalu saja menjadi catatan buruk setiap pertandingan sepakbola di Indonesia. Apakah seburuk itukah wasit-wasit kita?. Memang harus diakui wasit-wasit kita memerlukan pembinaan lebih memadai serta jam terbang yang lebih tinggi lagi.  

Penyelenggara Turnamen dalam hal ini Mahaka Sport harus bekerja keras membenahi wasit yang akan memimpin pertandingan di leg kedua nanti yang pasti lebih krusial karena akan sangat menentukan tim yang lolos ke final.

Semen Padang akan menjadi tuan rumah pada leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman pada hari Sabtu 16 Januari 2016. Jika ingin maju ke final maka Semen Padang harus menang dengan selisih gol minimal 3 gol atau menang dengan skore 3-0. Nil Maizar masih optimis Timnya akan memenangkan pertandingan di Padang nanti. 

Semoga tidak lagi terjadi human error di pertandingan leg kedua di Padang nanti. 

 

Bandung 11 Januari 2016

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun