Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Samurai Biru Melawan Tim Debutan

12 Januari 2015   22:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keisuke Honda (Foto Reuters)

Piala Asia 2015 Australia, The Blue Samurai Jepang adalah Sang Juara Bertahan. Berada di Grup D bersama Irak, Yordania dan Palestina. Samurai Biru merupakan salah satu favorit untuk melangkah lolos dari fase Grup. Saingan terberatnya di atas kertas adalah Irak, Juara Piala Asia 2007. Jepang belum pernah kalah menghadapi tim-tim dari benua Asia sejak menyerah 2-1 dari Yordania pada Maret 2013. Kemudian sejak ditangani Aguirre pasca Piala Dunia 2014, mereka meraih empat kemenangan dan dua kekalahan dalam uji coba.

Kegagalan total di Piala Dunia 2014 lalu, menyebabkan terjadinya pergantian pelatih dalam skuad Jepang. Akhirnya Federasi Sepakbola  Jepang menunjuk pelatih asal Meksiko, Javier Aguirre untuk menjadi penerus Alberto Zaccheroni. Secara keseluruhan Aguirre hanya mempertahankan 12 pemain yang berada di Piala Dunia 2014 dan menambahkannya dengan wajah wajah baru yang berasal dari J-League. Jepang dengan deretan pemain papan atas yang selama ini bermain di Liga-liga Eropa, pelatih Javier Aguirre dari awal sudah yakin Tim yang diasuhnya akan tampil bagus di Piala Asia 2015. Statusnya sebagai juara bertahan dan sebagai tim yang berulang kali sukses di Asia akan menambah kepercayaan para pemain pemain Jepang semakin tinggi. Jepang menjadi juara Piala Asia yaitu pada perhelatan tahun 1992, 2000, 2004 dan 2011.

Keyakinan Sang Pelatih telah dibuktikan oleh Samurai Biru saat bertemu dengan Palestina dalam lanjutan penyisihan di Grup D. Pertandingan ini mengawali usaha Jepang dalam mempertahankan gelar Piala Asia yang diraihnya pada tahun 2011 yang lalu. Jepang memakai formasi 4-3-3 sedangkan Palestina memakai formasi bertahan dengan 4-3-2-1. Pada menit-menit awal Jepang sudah langsung mengurung Palestina dengan umpan-umpan terobosan menusuk jantung pertahanan Palestina. Akhirnya usaha Jepang berhasil, pada menit ke 8 pemain bernomor 7, Yasuhito Endo mencetak gol dari luar kotak pinalti bersarang di pojok kiri gawang Palestina sehingga Jepang unggul 1-0. Gol kedua Jepang lahir pada menit ke 25 hasil sundulan Shinji Okazaki dari bola muntah kemelut di daerah pinalti Palestina. Gol penalti Keisuke Honda pada menit ke 44 menambah keunggulan Jepang menjadi 3-0 sampai dengan turun minum. Pada babak kedua baru berjalan 4 menit Jepang menambah gol ke 4 melalui sundulan Maya Oshida hasil umpan cantik Honda dari sisi kanan pertahanan Palestina. Sampai pertandingan berakhir kedudukan tetap untuk kemenangan Jepang. Nilai 3 bagi Jepang denga 4 gol adalah modal awal untuk menghadapi pertandingan berikutnya di Grup D.

Bagi Palestina debutnya dalam Piala Asia ini belum bisa membuat kejutan lebih banyak. Seperti kita ketahui Palestina membuat sejarah dengan lolos ke putaran final Piala Asia 2015 setelah mengalahkan Filipina 1-0 di final AFC Challenge Cup di National Football Stadium, Male, Maladewa, pada 30 Mei 2014.  AFC Challenge Cup merupakan turnamen rutin dua tahun sekali yang melibatkan negara-negara dengan pengalaman sepakbola rendah di Asia. Tahun 2014 merupakan edisi terakhir untuk turnamen tersebut.   Saat itu gol tunggal dari Nu'man Al Fawaghra lewat tendangan bebas di menit 59 berhasil mengantar Palestina ambil bagian di Piala Asia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Ada catatan menarik yaitu performa Palestina sepanjang turnamen ini memang sangat mengesankan yaitu tidak sekalipun gawangnya kebobolan sepanjang Turnamen tersebut.

Kiprah Palestina pada Piala Asia 2015, sebagai negara yang sering terlibat konflik dalam suasana perang tersebut sangat ironis sekali dengan Indonesia dengan penduduk terbesar ke empat di dunia yang damai namun ternyata prestasi sepakbolanya kalah dari Palestina. Prihatin.

Bandung 12 Januari 2015


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun