Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Champions Eropa: Wolfsburg Singkirkan Real Madrid Mungkinkah?

10 April 2016   23:10 Diperbarui: 11 April 2016   00:53 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Real Madrid | Foto Odd Andersen/AFP"]

[/caption]Kiprah klub Jerman yang satu ini mulai menjadi perhatian dunia ketika pada leg pertama perempat final UEFA Champions League 2016 di stadion Volkswagen Arena, Kamis 7 April 2016 dinihari WIB , Die Wolfe yang tampil efisien justru mampu memberikan hantaman keras untuk Los Blancos berhasil mengalahkan klub langganan juara itu. Kemenangan 2 gol tanpa balas akan menjadi modal yang sangat penting bagi Wolfsburg pada saat mereka bertanding di Stadion Barnabeu Madrid pada leg kedua Rabu 13 April 2016 dini hari pk 01.45 WIB.

Kiprah di Bundes Liga.

VfL Wolfsburg adalah klub sepak bola Jerman yang berdiri pada 12 September 1945 berbasis di kota Wolfsburg. Pada awalnya klub ini tumbuh dari sebuah klub multi-olahraga bagi para pekerja Volkswagen dan merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Grup Volkswagen. Prestasi tertingginya pernah juara Budesliga Jerman pada kompetisi 2008/2009. Posisi 8 klasemen Liga Jerman Bundesliga hingga pekan ke 28 dengan 10 kemenangan, 8 kali seri dan 10 kekalahan. 

Gol rata-rata 39-37 adalah gambaran yang tidak terlalu istimewa performa mereka dalam Bundesliga. Namun bagi Wolfsburg saat ini jauh lebih fokus untuk meraih semi final Liga Champions daripada mengejar poin di Bundesliga untuk juara kompetisi. Inilah sisi positif bagi Wolfsburg sehingga para pemain memiliki tekad yang kuat untuk terus melaju di Liga Champions tentu saja untuk mewujudkan tekad ini maka mereka harus menyingkirkan Real Madrid.

Ada catatan pertemuan Madrid dengan klub Jerman sebagai tuan rumah di Liga Champions memiliki hasil yang buruk. Sebelumnya dari 29 partai di Jerman, Madrid hanya mencatatkan 4 kemenangan, 6 seri dan 19 kekalahan. Wlofsburg adalah klub Jerman yang baru pertama kali dihadapi Madrid dan kekalahan 0-2 pekan lalu menambah statistik buruk Madrid saat bertanding di tanah Jerman menjadi 20 kali kekalahan.  Bagi Zinedine Zidane sendiri, dari 6  pertemuan terakhir kontra tim Jerman, baik sebagai pemain ataupun pelatih, dia menelan 3 hasil seri dan 3 kekalahan, belum pernah menang.

Peluang Wolfsburg.

Skuad saat mengalahkan Madrid starting elevennya diperkuat oleh Diego Benaglio, Vieirinha, Dante, Naldo, Ricardo Rodriguez, Julian Draxler, Bruno Henrique, Luiz Gustavo, Joshua Guilavogui, Maximilian Arnold, Andre Schuerrle. Patut dicatat bahwa pada saat bertandang ke Volkswagen Arena Madrid mendominasi permainan. UEFA mencatat Madrid punya penguasaan bola sebesar 58%. Mereka juga berhasil melepaskan 21 tembakan ke gawang Wolfsburg walaupun hanya  tiga yang tepat sasaran. Saat itu pertahanan Wolfsburg memang cukup ketat mengawal para bomber kelas wahid Madrid. Pada leg kedua Madrid harus mampu memanfaatkan dominasi penguasaan bola dengan lebih banyak membombardir gawang Wolfsburg. Ronaldo, Bale dan Benzema harus lebih bekerja keras di pertahanan dan akurasi tendangan ke gawang sangat berarti untuk membobol gawang Wolfsburg. Defisit 2 gol adalah pekerjaan yang tidak mudah hanya mental juara saja yang mampu melewati tantangan ini.

Wolfsburg, meskipun hanya menguasai bola sebesar 42% dan hanya 10  upaya tendangan ke arah gawang Madrid, namun mereka berhasil mencatatkan tujuh percobaan tendangan ke arah gawang. Dari 7 tendangan ini dua diantaranya menjadi gol dan salah satunya dari titik pinalti oleh  Ricardo Rodriguez. Gol kemenangan dicetak oleh Maximilian Arnold.  Permainan Wolfsburg yang sangat efektif ini akan dicoba diterapkan kembali saat leg kedua di stadion Barnabeu.

Memang tidak diunggulkan karena Ball position Wolfsburg mungkin tidak akan berbeda seperti saat pertandingan pada leg pertama pekan lalu, masih sekitar 40 persen bahkan mungkin lebih kecil jika mereka menerapkan strategi bertahan. Strategi bertahan total sebaiknya tidak dilakukan karena menghadapi klub selevel Madrid yang memiliki para Penyerang handal maka gol hanya tinggal tunggu waktu saja. 

Lagi pula strategi bertahan membutuhkan stamina yang super prima. Jika pemain bertahan Wolfsburg mampu menyediakan stamina sepanjang 90 menit maka gawang mereka bisa saja tidak kebobolan atau walaupun bobol hanya 1-2 gol dan memaksakan adu penalti. Namun tetap risikonya sangat tinggi dengan bertahan total. Apalagi jika kita dengar tekad Zidan saat nanti bertemu pada leg kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun