Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Takhayul

13 Agustus 2025   07:26 Diperbarui: 14 Agustus 2025   13:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Takhayul (Sumber Foto Commons Wikimedia via VOI.id). 

Penduduk Desa Lebak Kalapa Banten gempar pada pagi Subuh itu. Ketika langit sudah mulai meremang siang, penduduk desa dikejutkan dengan mayat-mayat serdadu kompeni tergeletak bergelimpangan di bawah Pohon Kepuh yang dikeramatkan di desa itu. 

Mereka sebenarnya tidak tahu bahwa semua itu berkat ulah dari Kiai Ghufron yang saat itu menjadi buronan Belanda. Ketika dikejar pasukan para serdadu berkuda itu, Kiai Ghufron bersembunyi di belakang batang pohon besar yang rimbun menyeramkan itu. 

Dengan ilmunya yang tinggi, kiai kharismatik ini memerintahkan para jin penghuni pohon itu untuk menyerang para serdadu yang menyejarnya. 

Baca juga: Pohon Kepuh

Penduduk Desa Lebak Kalapa selama ini menganggap keramat Pohon Kepuh di desa mereka. Ini adalah gejala takhayul yaitu mempercayai kesaktian sebuah pohon besar dengan usia ratusan tahun yang penghuninya para jin dan genderuwo. 

Apalagi ketika mereka menyaksikan sendiri mayat-mayat para serdadu Belanda tergeletak di bawah pohon itu pada waktu Subuh, mereka semakin percaya bahwa pohon di desa mereka memiliki kekuatan magis. 

Sebelum peristiwa bergelimpangannya para serdadu Belanda itu, sudah beberapa kali juga para jawara yang mencoba menumbangkan pohon itu, tetapi mereka keesokan harinya sudah menjadi mayat. Sejak itu tidak ada lagi yang berani mencoba untuk menebang pohon tersebut. 

Penduduk desa itu rutin setiap malam Jumat memberikan sesajen kemenyan dan makanan untuk para penghuni pohon keramat di desa mereka.  Mereka juga kerap berdoa di bawah pohon itu untuk meminta agar nasibnya selalu baik. 

Ironinya banyak para jemaah musholla setiap usai Subuh, mereka sebelum pulang ke rumah masing-masing, terlebih dulu bersimpuh di bawah pohon itu. Sungguh ini gejalah takhayul yang sangat parah dan serius harus diluruskan. 

Kiai Ghufron ketika berada di Padepokan Bayusuci bertemu Kiai Furqon, pimpinan padepokan, mengucapkan terima kasih atas informasi yang membuat dirinya terhindar dari kejaran para serdadu Belanda.  

Namun Kiai Ghufron waktu itu sempat ditegur sahabatnya, Kiai Furqon bahwa apa yang dilakukannya memerintahkan para jin penghuni Pohon Kepuh untuk membunuh para serdadu Belanda adalah tindakan yang sangat fatal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun