Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Harian Kompas Guru Literasi Masa Kecil

2 Agustus 2025   07:18 Diperbarui: 2 Agustus 2025   08:17 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harian Kompas terbit 60 halaman pada ulang tahunnya 25 Juli 2025 (Foto Dok Pri). 

Pada tahun 2025 ini tepat 60 Tahun usia Harian Kompas, tepatnya berulang tahun pada 28 Juni 2025. Koran Kompas pertama kali terbit pada 28 Juni 1965, saat negeri ini sedang panas gonjang-ganjing politik menjelang peristiwa pemberontakan PKI 30 September 1965. 

Dari catatan sejarah, ide awal penerbitan Koran Kompas datang dari Jenderal Ahmad Yani. Saat itu beliau mengutarakan keinginannya kepada Frans Xaverius Seda, sosok Menteri Perkebunan dalam kabinet Soekarno, untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Hal itu dilakukan untuk mengimbangi propaganda PKI dengan aliran komunisnya. 

Frans Seda kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya yaitu Petrus Kanisius Ojong (Auwjong Peng Koen), seorang pimpinan redaksi mingguan Star Weekly, dan Jakob Oetama, wartawan mingguan Penabur milik gereja Katolik. PK Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya. 

Tentu saja pada masa-masa itu sebuah koran sangat penting hadir sebagai media pemberitaan yanglebih pro kepada masyarakat luas dibandingkan berita yang condong sebagai corong komunis. 

Pada masa itu pemberitaan koran memang lebih lambat daripada pemberitaan yang berasal dari Radio misalnya RRI, BBC, ABC, VOA. Namun koran tetap terbit setiap harinya untuk memberitakan situasi negara yang sedang mengalami perubahan politik akibat adanya pemberontakan PKI. 

Harian Kompas dengan konsisten terbit dengan mengusung nilai-nilai kerakyatan dan menjadi koran terdepan yang memperjuangkan kebenaran dengan sloganya yang terkenal: Amanat Hati Nurani Rakyat.  

Pada usianya yang baru setahun saat ada Pemerintahan Orde Baru tahun 1966 ketika Soeharto diangkat oleh MPR menjadi Presiden menggantikan Presiden Soekarno, Koran Kompas semakin intens menyajikan berita-berita hangat kepada masyarakat. 

Bahasanya yang lugas, bernas dan edukatif sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai kalangan. Terutama bagi penulis Harian Kompas adalah koran pertama yang menjadi Guru Literasi. 

Banyak rubrik di Koran Kompas digemari para pembacanya. Saat itu penulis juga sangat menggemari setiap cerbung (cerita bersambung) yang hadir di Harian Kompas. 

Karmila sebuah cerbung karya mendiang Marga T yang hadir setiap hari di Koran Kompas. Teringat setiap pulang sekolah, saat itu saya sudah duduk di SMP kelas 3, saat-saat puber pertama, kisah Karmila sangat berkesan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun