Anda yang mengalami masa remaja antara tahun 1965-1975 pasti mengenal grup musik legendaris Koes Bersaudara dan Koes Plus sebagai pelopor grup musik di Indonesia.Â
Lagu-lagu Koes Plus dan Koes Bersaudara bagi penulis yang mengalami masa puber tahun Tujuh Puluhan, merupakan lagu-lagu yang Timeless Songs tidak akan lekang oleh waktu.Â
Yok Koeswoyo adalah salah satu pencipta lagu yang sangat andal dari grup musik legendaris tersebut selain Yon, Tonny, Nomo dan Murry.Â
Lagu-lagunya hingga saat ini tetap eksis dalam blantika musik pop Indonesia seperti Kolam Susu (Album Volume 8), Why Do You Love Me (Album Volume 4).Â
Menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa Yok Koeswoyo sudah menciptakan sekitar 400 lagu untuk Koes Plus dan Koes Bersaudara. Selain lagu pop, juga lagu-lagu pop Jawa, Keroncong bahkan lagu Pop Melayu dan Religi.Â
Judul lagu Pop Jawa yang terkenal ciptaan Yok Koeswoyo adalah Tul Jaenak. Sedangkan lagu Pop Keroncong yamg banyak digemari adalah lagu Demi Kasih Sayangnya.Â
Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=1ZTzK2MsTR0&ab_channel=FalconMusicIDÂ
Selama ini ada sebuah lagu yang sangat fenomenal ciptaan Yok Koeswoyo adalah Kolam Susu yang penuh dengan filosofis negeri ini yang kaya raya.Â
Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=tYCv-uGH0-E&ab_channel=KoesPlus-TopicÂ
Selain lagu-lagu tersebut, Yok Koeswoyo juga menciptakan lagu yang temanya cinta Tanah Air yaitu lagu-lagu yang berjudul Nusantara. Serial lagu Nusantara ini diawali pada Album Volume 5.Â
Beberapa anggota Koes Plus dan Koes Bersaudara sudah meninggal dunia yaitu Tonny Koeswoyo (1987), Yon Koeswoyo (2018), Jhon Koeswoyo (2022), Nomo Koeswoyo (2023), dan Murry (2014).Â
Sedangkan Yok Koeswoyo masih hadir berada di tengah-tengah kita saat ini. Sosok legenda hidup Keluarga Koeswoyo ini lahir dengan nama Koesroyo bin Koeswoyo, 2 September 1943 di Tuban. Beliau adalah anak ke-7 dari 9 bersaudara Keluarga Koeswoyo.Â
Yok Koeswoyo memiliki 6 kakak yaitu paling tua adalah Tituk yang lahir pada 1930 dan meninggal ketika masih bayi. Koesdjono atau Jon alias John Koeswoyo lahir pada 1932, meninggal 2 Desember 2022 sebagai kakak kedua.Â
Koesdini atau Dien lahir pada tahun 1934 adalah kakak ketiga. Lalu kakak ke-4 adalah Koestono atau Tonny Koeswoyo yang lahir pada 1936 dan meninggal dunia pada tahun 1987.Â
Nomo Koeswoyo atau Koesnomo adalah kakak ke-5 yang lahir pada tahun 1938, meninggal 15 Maret 2023. Koesyono atau Yon Koeswoyo lahir pada 1940 dan meninggal dunia pada 2018, adalah kakak ke-6.Â
Yok Koeswoyo adalah anak nomor 7 dari keluarga Koeswoyo. Memiliki dua adik perempuan yaitu Koestami atau Miyi lahir pada 1945, dan Koesmiani atau Ninuk lahir pada 1947.Â
Pada tahun 2025 ini Yok Koeswoyo sudah berusia 82 tahun. Karya-karya lagunya banyak yang hit pada masa kejayaan Koes Plus pada dekade tahun 70-an.Â
Yok Koeswoyo memiliki peran sangat penting dalam grup Koes Plus sebagai personil yang memainkan Bass Guitar sekaligus sebagi Vokalis dan Pencipta lagu. Â
Sosok Yok dan saudara-saudaranya sangat berkontribusi dalam dunia musik Indonesia sebagai pelopor grup musik yang ada di Tanah Air sehingga membuat grup band ini banyak meraih penghargaan.Â
Koes Plus menerima penghargaan dari Majalah Rolling Stone Indonesia tahun 2008 sebagai salah satu dari The Immortals 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa.Â
The Last Man Standing Koes Bersaudara dari sosok Yok Koeswoyo adalah cermin dari sebuah perjuangan panjang seorang musikus tahan banting yang berkarya demi Tanah Air Indonesia.Â
Dikutip dari Kompas.com (25/11/2024), sebuah film dokumenter dari sosok Yok Koeswoyo yang berjudul The Last Man Standing diputar secara terbatas pada Senin 25 November 2024 yang lalu di CGV FX Sudirman, Jakarta Pusat.Â
Film dokumenter ini berdurasi 60 menit yang berkisah tentang perjalanan hidup Koesroyo Koeswoyo atau yang lebih dikenal dengan Yok Koeswoyo, satu-satunya personel band legendaris Koes Plus, Koes Bros yang masih hidup.Â
Bagaimana Yok Koeswoyo mengawali karirnya sebagai pemusik mulai dari terbentuknya band Koes Bersaudara bersama kakak-kakaknya, Jhon, Tonny, Nomo dan Yon Koeswoyo. Sampai akhirnya terbentuklah grup band Koes Plus tahun 1969.Â
Yok Koeswoyo telah melewati masa-masa sulit bersama saudara-saudaranya pada awal-awal karirnya sebagai sebuah grup musik. Pada era Orde Lama, bahkan Koes Bersaudara pernah masuk penjara dengan tuduhan sebagai antek-antek imperialis karena musik mereka berorientasi pada musik Barat.Â
Bagaimana saat itu Yok Koeswoyo teringat betapa Koes Bersaudara dan Koes Plus bisa menjadikan musik adalah andalan di tengah ketidakpastian penghasilan sebagai mata pencaharian keluarga.Â
Saat itu berkarir sebagai pemusik bukan sebuah pilihan yang menjanjikan bagi penghasilan keluarga. Namun Yok Koeswoyo masih terkenang dengan sosok kakaknya, Tonny Koeswoyo yang tetap berpendirian kuat.Â
Mendiang Tonny saat itu tetap teguh pendiriannya dan tekadnya untuk berkarir sebagai pemusik bersama adik-adiknya sehingga membuat Koes Bersaudara dan Koes Plus bisa terus eksis di blantika musik Indonesia.Â
Lagu-lagu Koes Plus dan Koes Bersaudara hingga saat ini tetap abadi di hati para penggemarnya di seluruh Dunia. Semoga Yok Koeswoyo selalu sehat menjalani hari-hari penuh dengan kebahagiaan dan keberkahan Allah.Â
Salam Jiwa Nusantara.Â
@hensa17.Â
*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI